Home Daerah Tiga Kecamatan Merah, Ipong : Tidak Ada Lockdown atau PSBB

Tiga Kecamatan Merah, Ipong : Tidak Ada Lockdown atau PSBB

0

PONOROGO – Peta sebaran Covid-19 di Kota Reyog ter-update tiga kecamatan kini berwarna merah. Karena ada warganya yang terkonfirmasi positif Corona.

Tiga kecamatan itu adalah, Balong terkonfirmasi 3 pasien, Slahung 2 pasien dan Ponorogo 1 pasien.

Selain itu, dari hasil tracing sudah ditemukan sebanyak 71 orang yang kontak langsung dengan pasien yang positif tersebut.

Meski sudah ada enam warganya di tiga kecamatan positif Korona, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni tidak akan menerapkan lockdown.

“Balong ada 3 yang positif. Apakah akan dilockdown? Tidak lockdown. Mengapa karena tidak dikenal istilah lockdown,” tegas Bupati Ipong, Jumat (10/4/2020).

Pun, Ipong menyebut juga tidak akan PSBB pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“PSBB diberlakukan oleh provinsi. Tidak ada tingkat desa, tidak ada,” sebutnya.

Berdasarkan pantauannya, kata Ipong memang di sejumlah desa melakukan aksi antisipasi.

Pertama, desa melakukan pembatasan. “Pembatasan yang dimaksud setiap kali orang yang datang ditanya, dari mana, nginep apa tidak dan sebagainya,” ungkapnya.

Kedua, ada desa menggunakan jam malam. “Jadi jam normal bisa masuk, ada beberapa desa jam 10 malam tidak boleh masuk,” sebutnya.

Ketiga, ada beberapa yang membikin tulisan ‘desa kami lockdown’. Tapi prakteknya tidak lockdown. “Mungkin meniru-niru istilah di televisi, kadang nulisnya juga ada yang keliru,” katanya.

Lalu apa sikap pemkab? “Tidak apa-apa. Kabupaten Ponorogo sejauh ini karena tidak ada penutupan permanen tidak dipersoalkan,” katanya.

Bahkan, lewat pembatasan desa itu Pemkab malah terbantu mendapat data ODR. “Karena dengan pembatasan yang dilakukan, kita punya data 9885 ODR. Karena data yang diambil di pintu masuk Ponorogo tentu agak sulit,” sebutnya.

Pembatasan di Desa dinilainya menjadi penting karena bisa mendeteksi warga yang baru datang. Sebab, kadang para pemudik mampu mengelabui petugas yang jaga di posko perbatasan.

“Mohon maaf banyak pemudik yang bohong. Dan itu akan ketahuan dengan pembatasan yang dilakukan desa. Kalau desa pasti akan tahu detail mana warga baru datang, mana yang lama melalui perangkat RT RW dengan Desa Suaga Covid-19,” pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here