Home Daerah Ipong : Korona Tidak Menular Antar Rumah

Ipong : Korona Tidak Menular Antar Rumah

0

PONOROGO – Bupati Ipong Muchlissoni menegaskan bahwa Covid-19 atau corona virus disease 2019 tidak menular antar rumah atau antar tetangga.

Tetapi penularannya lewat kontak dekat dengan pasien yang positif secara langsung tanpa alat pengaman diri (APD).

“Saya konfirmasi kembali, bahwa Korona penularannya karena memang kontak dekat. Tidak ada penularan antar tetangga. Selama tidak ada kontak dengan yang bersangkutan maka tidak akan tertular,” ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni di Pringgitan, Jumat (10/4/2020).

Menurutnya, hal ini sudah dikonfirmasi langsung oleh Kemenkes dan WHO. “Jadi sekali lagi Korona tidak menular antar rumah. Tidak ada itu. Itu sudah terkonfirmasi Kemenkes dan badan kesehatan dunia WHO,” tegasnya.

Oleh karena itu, kata Bupati mempersilakan jika ada masyarakat yang ingin membantu tetangganya yang terkonfirmasi positif atau PDP.

“Jadi bantu saja asal menggunakan APD yang cukup. Jadi pakai masker, sarung tangan serta cuci tangan ketika masuk maupun saat keluar rumahnya,” ujarnya.

Penegasan ini penting, kata Bupati, karena dibutuhkan gotong-royong dan menguatkan sesama masyarakat. “Mari kita tunjukkan cinta kasih sesama masyarakat Ponorogo,” ujarnya.

Disamping itu, penegasan ini juga perlu sehubungan dengan adanya sejumlah aksi dari warga yang menolak sekolah di wilayahnya dijadikan sebagai tempat isolasi.

“Itu tugas kita menjelaskan, yang diisolasi itu statusnya ODR, bukan ODP atau PDP,” tegasnya.

ODR itu adalah orang yang dianggap memiliki resiko dan kondisinya sehat. Dianggap ODR karena datang atau tinggal lama di daerah terjangkit. “Maka masuk ODR. Karena ODR maka harus diisolasi,” sebutnya.

Adapun isolasi bisa dilakukan di mandiri di rumah. Kalau tidak mandiri, pemerintah ada skema isolasi umum di balai desa atau sekolah. Kalau tidak cukup bisa di tempat lain seperti GOR dan lainnya.

“Jadi sekali lagi yang diisolasi itu bukan orang sakit tapi orang yang dalam resiko,” sebutnya.

Jika pun disediakan di sekolah juga belum tentu digunakan. Kalau jumlahnya tidak banyak dan fasilitas di desa cukup. “Tapi pemerintah harus menyiapkan kalau tidak salah lagi,” tandasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here