PONOROGO – Terbongkarnya investasi bodong bermodus sapi perah terus berlanjut. Para korban yang tergiur janji manis makin bertambah.
Terbukti, para korban investasi bodong milik CV Tri Manunggal Jaya (TMJ) yang melapor ke SPKT Polres Ponorogo terus bertambah. Tidak hanya dari Ponorogo tetapi juga dari berbagai daerah seperti Jogja, Semarang, hingga Riau.
Ironisnya, korban investasi bodong ini mengalami kerugian mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Kebanyakan korban tergiur karena keuntungan yang didapat sangat tinggi dan dianggap masuk akal.
Yakni dengan membeli satu paket senilai Rp 19.665.000 dalam kurun waktu 3 tahun dan nominal bisa berubah menjadi Rp 45.900.000. Itu pun belum termasuk sapi afkir senilai Rp 5.000.000.
Seperti korban bernama Sutini asal Pulung, Ponorogo. Wanita ini rela patungan dengan saudaranya untuk membeli sekitar 500 paket atau senilai hampir 1 Miliar.
Selain tergiur penawaran dengan keuntungan yang menggiurkan juga adanya bonus umroh dan membuat warga tertarik.
“Katanya dulu ada paket umroh, terus dari saudara yang sudah ikut ya sangat menjanjikan tertarik karena ada kemitraan kerja bagi hasil itu yang bikin saya tertarik,” ungkapnya.
Para Korban berharap dengan adanya laporan ke Polisi, uang mereka bisa kembali. “Apalagi dalam perjanjian pasal 5 menyebutkan jika pihak pertama tidak bisa memberikan keuntungan kepada pihak ke dua, maka pihak pertama mengembalikan semua uang yang disetorkan sesuai nilai awal yang disetorkan,” ungkapnya.
Sementara itu Didik Haryanto selaku pengacara korban investasi bodong mengatakan korban khusus Ponorogo mencapai ribuan.
“Untuk Ponorogo khususnya itu kurang lebih seribu sampai seribu lima ratus orang, dengan total kerugian, untuk ponorogo saja sekitar dua ratus milyar,” sebutnya.
Selain berhasil menipu ratusan warga dari berbagai Propinsi di Indonesia pemilik CV Tri Manunggal Jaya berhasil membawa kabur uang nasabah hingga ratusan milyard rupiah.
Saat ini Polisi masih memeriksa Hadi Suwito selaku direktur CV Tri Manunggal Jaya yang berkantor di Jalan Anggrek, Kelurahan Bangunsari, Ponorogo.
AKP Edy Sucipta selaku Kasubbag Humas Polres Ponorogo mengatakan untuk saat ini memang masih dikembangkan kasusnya.
Menurutnya, dari pihak Reskrim Ponorogo saat ini sedang mengembangkan kasus. Dan untuk saat ini lagi pemeriksaan saksi-saksi serta korban yang ada di Ponorogo.
“Biar nanti kasus akan jelas siapa yang menjadi korban di Ponorogo. Ini sudah ada berapa orang yang diperiksa termasuk pimpinan CV tersebut yang lagi diperiksa di Reskrim,” pungkasnya. (cat/as)