PONOROGO – SMK PGRI 2 Ponorogo mendapat anugerah yang luar biasa. Pasalnya, SMK yang dipimpin Syamhudi Arifin ini ditunjuk menjadi pilot project penyiapan tenaga terampil ke luar negeri yang bakal kerja di Korea, Jepang dan Taiwan.
Pilot project ini atas pilihan Direktorat Pembinaan SMK bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Untuk melihat lebih jauh realisasi pilot project tersebut, hari ini Kamis (21/11/2019) Direktorat PSMK dan BNP2TKI melakukan kunjungan dan monitoring di SMK PGRI 2 Ponorogo.
Monitoring dipimpin Serulina Tarigan Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri BNP2TKI, Amaliya Susiani M.Pd dari Direktorat PSMK, Ma’rub Kepala LP3TKI Surabaya dan Koordinator P4TKI Madiun Bagus Marsetyo.
Dalam kesempatan itu, tim monitoring meninjau pelaksanaan pendidikan bahasa korea di Aula SMK PGRI 2 Ponorogo.
Serulina Tarigan Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri mengatakan, pilot project ini dilakukan dalam rangka mengatasi tingkat pengangguran lulusan SMK.
“Ada peluang kerja ke Korea, Jepang dan Taiwan. Hanya saja perlu disiapkan kompetensi bahasanya. Sehingga sebelum lulus anak SMK dibekali agar tidak mengalami masa pengangguran,” ujarnya.
Menurut Serulina, SMK PGRI 2 Ponorogo adalah sekolah pilihan. Sebab, hanya ada 3 sekolah di Indonesia yang ditunjuk sebagai pilot project pelaksana program tersebut. Yakni SMKN 1 Losarang Indramayu, SMKN 2 Cilacap, dan SMK PGRI 2 Ponorogo.
Sebagai pilot project, SMK PGRI 2 Ponorogo mendapatkan lisensi pelaksanaan pelatihan Bahasa Korea bagi siswa dalam rangka mengikuti ujian EPS-TOPIK.
Bahkan, para instruktur sudah mendapatkan Pelatihan Bahasa Korea di Universitas Gajah Mada Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Budaya.
Pihaknya berharap, siswa SMK PGRI 2 Ponorogo bisa lulus ujian sertifikasi EPS-TOPIK yang rencananya akan dilaksanakan sekitar bulan Maret – April 2020. “Semoga 70 siswa SMK PGRI 2 Ponorogo bisa lulus ujian EPS TOPIK semua,” harapnya.
Syamhudi Arifin SE MM Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo mengaku bersyukur ditunjuk sebagai pilot project penyiapan tenaga kerja ke Luar Negeri. Istimewanya, tidak hanya Korea, namun juga Jepang dan Taiwan.
“Alhamdulillah, kami diberikan lisensi pembelajaran bahasa Jepang, Korea dan Taiwan yang langsung di bawah naungan BNP2TKI dan Kemendikbud Dirjen PSMK Lasjurin,” ungkapnya.
Menurutnya, kepercayaan ini adalah sebuah anugerah yang tidak bisa datang dua kali. “Maka kesempatan pertama harus kita syukuri dan dimanfaatkan sebaiknya. Apalagi di Jawa Timur satu-satunya hanya SMK PGRI 2 Ponorogo yang terbukti lebih maju,” pungkasnya. (as)