Saya tergerak karena di Desa Bringinan ini tidak ada jaringan irigasi air. “Silahkan dilihat dari peta apapun, di Desa Bringinan Kecamatan Jambon ini dari dulu tidak ada namanya jaringan irigasi perairan,” ungkapnya.
Barno juga menjelaskan, 86 hektar lahan sawah yang dimiliki Desa Bringinan masuk dalam kategori sawah tadah hujan. Karena, tidak adanya pengairan.
Selain itu kata Barno, Undang-undang Desa mengatakan, sejak digulirkan dana Desa yang besar Pemerintah mencanangkan adanya pembangunan dari bawah (Desa) ke atas. Atas dasar ini, sebagai kepala desa ia berpikiran kebutuhan petani di Desa Bringinan adalah air.
“Saya yakin, bila petani sudah ada air, mereka akan bisa berkarya, bertani mengolah lahannya dengan baik. Mereka punya semangat untuk bertanam,” jelasnya.
Dan hasilnya, lanjut Barno untuk menuju swasembada pangan di Desa Bringinan akan tercapai. “Hasilnya sangat signifikan dari sektor pertanian, bisa dicek dan ditanyakan pada masyarakat Desa Bringinan,” ujarnya.
Pun, Saya teringat waktu itu di Desa Bringinan ada bantuan dua sumur dalam tahun 1995 (Sumur P2T) bekas alias mangkrak tidak dimanfaatkan.
“Waktu Saya tanyakan kepada pengurus, kenapa sumur P2T ini tidak dimanfaatkan? Mereka menjawab , ‘Piye lho Pak, solar dan iline banyu ora cocok, tuku solar yen 1 jam habis 5 liter dengan disel kapasitas 25 PK. Kalau 1 jam 5 liter dikali Rp. 7000, maka habisnya Rp. 35.000. bila air dijual 1 jam Rp. 30 ribu jelas tidak laku, ” jawab mereka dengan bahasa jawanya.
Sejak saat itu, oleh pengurusnya bantuan sumur P2T tidak gunakan alias mangkrak. Kemudian tahun 2015 lanjut Barno, sumur P2T dimanfaatkan, dengan pertimbangan sumber airnya masih bangus dan sumurnya juga masih baik.
“Saya terinspirasi, akhirnya sumur P2T ini saya ganti dengan Sibel menggunakan jaringan PLN. Jaringan pipa yang sudah ada juga kita manfaatkan untuk penyaluran air ke sawah,” ucapnya.
Dan Alkhamdillah sekarang bisa dirasakan oleh masyarakat Desa Bringinan, dengan adanya Sumur Pertanian Terintegrasi, masyarakat semakin sejahtera. “Kebutuhan petani akan air semakin baik, dan hasil tanamnya juga meningkat,” pungkasnya. (mny)