SUKOREJO – Event musik berkelas internasional Reyog Jazz berdampak pada destinasi wisata lain di Ponorogo. Salah satunya yakni Taman Suko Sewu.
Pasalnya, sehari sebelum reyog jazz dihelat, panitia menggelar konferensi pers di Taman Sukosewu yang terletak di Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo, Jumat (11/10/2019)
Konpres dihadiri Bupati Ipong Muchlissoni beserta istri, Dinas Pariwisata, Manager Direktur Reyog Jazz dan para musisi berkelas.
Selain itu, konpres diiikuti puluhan jurnalis lokal, nasional bahkan internasional. Baik wartawan cetak, radio, online maupun televisi.
Istimewanya lagi, konpres ini dihibur 18 grup reyog yang berasal dari seluruh desa di kecamatan Sukorejo.
Grup reyog itu sengaja digebyak bersamaan di Suko Sewu sekaligus sebagai kegiatan rutin setiap tanggal 11 setiap bulannya.
“Di sini (Taman Suko Sewu) sejuk dan asri,” ungkap Bupati Ipong Muchlissoni mengawali konferensi pers.
Bupati Ipong pun kepada musisi dan wartawan mancanegara sempat mengenalkan sejarah Sukosewu.
“Dulu Pangeran Diponegoro saat melintas di Ponorogo sempat menambatkan kudanya di sini. Tambatan itu tumbuh seribu pohon soko,” ungkapnya.
Bupati menyebut, bakal terus mempertahankan nilai sejarahnya. “Awalnya ada 1000 pohon namun seiring perkembangan jaman berkurang, kini kurang lebih 200 pohon,” ujarnya.
Senada juga diungkapkan Agus Setiawan Basuni Manager Direktur Reyog Jazz. Menurutnya, reyog jazz diharapkan juga bisa mengangkat tempat lain untuk dipromosikan.
“Gagasan kami setiap tahun tempat konperensi pers berganti untuk mempromosikan juga wisata lainnya,” ujarnya.
Kedepan pihaknya mempersilakan tempat lain untuk diajukan. “Monggo siap-siap, silakan ajukan calon venue konferensi pers untuk reyog jazz tahun depan,” pungkasnya. (as)