PONOROGO – SMA Negeri 1 Babadan semakin diperhitungkan prestasinya dalam persaingan pendidikan di tataran nasional.
Terbukti, SMA yang dipimpin Sasmito Pribadi, M.Pd ini menyabet sejumlah kejuaraan tidak hanya di tingkat regional namun juga nasional.
Terbaru, siswa SMAN 1 Babadan menyabet piala dalam kejuaraan nasional (Kejurnas) Pencak Silat Tugu Muda di Semarang.
Hebatnya, tiga siswa terbaik yang dikirim, ketiga-tiganya meraih juara. Masing-masing meraih juara 2, juara 3 dan juara 3. Trio pendekar pelajar itu adalah Valen, Aksal dan Brian.
“Ini prestasi yang luar biasa karena kejuaraan nasional ini melawan para pesilat handal dari seluruh Indonesia,” ungkap Sasmito Pribadi Kepala SMAN 1 Babadan.
Di tingkat regional, siswa SMAN 1 Babadan juga medali emas kejuaraan Taexwondo antar pelajar Se-Jatim atas nama Erna Dwi Rahayu.
Dalam Festival Film Trenggalek antar pelajar se-Jawa Timur SMAN 1 Babadan juga memborong 4 kategori sekaligus. Yakni sebagai penata artistik terbaik, 3 film terbaik, editing terbaik dan tata kamera terbaik.
Prestasi film kreatifitas siswa SMAN 1 Babadan juga menembus juara nasional dalam FESTIVAL VIDEO EDUKASI 2019. Saat ini masih menunggu undangan menerima penghargaan di Kemendikbud Jakarta.
“Beberapa event bidang film memang kerap berhasil disabet SMAN 1 Babadan. Ini sebagai salah satu talenta siswa di bidang IT yang sesuai dengan program Smazaba Digital School,” sebutnya.
SMAN 1 Babadan juga tak kalah dalam persaingan di tingkat Kabupaten Ponorogo. Seperti siswi atas nama Ivana menjadi juara 3 Duta Pemuda Ponorogo dan akan berlaga di provinsi.
SMAN 1 Babadan juga berprestasi di bidang akademik keagamaan. Dalam ajang Rohis Super Camp (RSC) berhasil membawa 4 piala. Ronciannya, juara 1 olimpiade PAI putri, juara 2 olimpiade PAI putri, juara 2 olimpiade PAI putra, dan juara 2 qiroah putri.
Deretan manis prestasi ini disambut syukur kepala SMAN 1 Babadan Sasmito Pribadi. “Alhamdulillah dalam 2 pekan SMAN 1 BABADAN panen juara,” ungkapnya.
Pihaknya mengapresiasi semua prestasi siswa di semua tingkatan. Karena pada dasarnya semua event memiliki tingkat kompetitif yang sama.
“Masing-masing event diikuti oleh banyak peserta, mulai tingkat kabupaten, tingkat provinsi dan tingkat nasional,” ungkapnya.
Sasmito mengaku, sekolahnya memang sudah menyiapkan jauh hari di bidang akademik maupun non akademik.
“Di awal tahun pelajaran sedini mungkin kita koordinasikan untuk masing-masing kelompok ekstrakurikuler,” sebutnya.
Mulai perencanaan dengan membuat tim, program, melakukan penjaringan, dilanjutkan pelaksanaan latihan secara intensif, monitoring dan evaluasi oleh tim/KS dan tindak lanjut.
“Kami meyakini jika pelaksanaan latihan dilakukan secara optimal dan intensif, insyaallah akan membuahkan hasil, karena proses tidak akan mengkianati hasil,” ujarnya.
Deretan prestasi ini, kata Sasmito sebagai bukti bahwa dengan semangat kebersamaan dalam memfasilitasi, membina, mendampingi, melatih siswa, serta diiringi dengan doa, akan membawa hasil yang diharapkan.
Selaku kepala sekolah, Sasmito juga selalu memotivasi guru untuk senantiasa mengembangkan diri untuk berprestasi.
Selain bidang KBM juga bidang ekstrakurikuler dalam rangka menghantarkan calon generasi hebat bangsa ini.
“Kalau tidak di SMAN 1 Babadan dimana lagi, kalo tidak sekarang kapan lagi. Semangat, Sehat, Berprestasi. SALAM SMAZABA,” motivasinya. (Ist)