PONOROGO – HS. Pirngadi, BA sebagai orang berkecimpung di dunia pendidikan punya pandangan terhadap bakal digelarnya pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati Ponorogo tahun 2020 mendatang.
Menurutnya masyarakat lah yang bakal menjadi dewanjuri dalam menentukan arah kabupaten Ponorogo ke depan. Apakah menghendaki kinerja petahana dilanjutkan atau sebaliknya memilih sosok yang baru.
“Masyarakat yang bisa menilai karena Ponorogo itu luas. Masyarakat pinggiran apakah merasakan hasil kepemimpinan dan masyarakat perkotaan juga bisa menilai ada kemajuan apa tidak. Mereka lah yang menentukan,” ungkapnya.
Pirngadi menegaskan bahwa seorang pemimpin tentu akan menuai hasil dari apa yang sudah ia kerjakan. Jika ia berkinerja baik membawa kemajuan daerahnya maka tentu akan mendapatkan hasil simpati masyarakat.
Pirngadi seraya menyitir pepatah jawa, Ngunduh wohing pakarti yang artinya adalah ”memetik atau menuai hasil perbuatan”.
Pitutur itu, kata Pirngadi mengajarkan adanya hukum sebab dan akibat. Artinya kalau kita berbuat baik maka kita akan menerima hasil yang baik. Sebaliknya bila berbuat jelek maka kita juga akan menerima hasil yang jelek.
“Wong urip atau pemimpin iku kari ngunduh wohing pakarti. Nek tandurane apik tukule apik. Nek tandurane elek tukule yo elek,” ungkapnya.
Pun juga dengan seorang pemimpin (bupati), apakah selama ini sudah bekerja membawa kemajuan bagi daerahnya apa tidak.
“Tentunya yang memang membawa kemajuan ada progress peningkatan dari daerah yang dipimpin. Itu yang diharapkan masyarakat. Dengan demikian yang bisa menilai adalah masyarakat. Sebab mereka yang tahu dan merasakan maju tidaknya Ponorogo,” ungkapnya.
Pirngadi menegaskan secara otomatis masyarakat lah yang akan memberikan rapor bagi pemimpinnya.
“Kalau tahu dan merasakan kemajuan Ponorogo tentu tidak salah untuk dipilih kembali. Tapi kalau tidak ada perubahan masyarakat yang akan menilai dan memberi raport merah,” tegasnya.
Ia juga menegaskan, siapapun bupatinya baik petahana atau pendatang baru menurutnya yang dibutuhkan Ponorogo adalah sosok yang bisa membawa kemajuan.
“Yang diharapkan masyarakat itu yang bisa membawa kemajuan. Entah siapa saja pokoknya bisa membawa kemajuan. Mesti dipilih,” sebutnya.
Kemajuan yang dimaksud, kata Mbah Pir, di segala bidang yang dirasakan masyarakat. “Memang harus di bawa maju. Ada lapangan kerja, mengurangi pengangguran, peningkatan kesejahteraan, maju di pertanian, pembangunan insfrastruktur, pengembangan wisata bahkan mungkin mendirikan pabrik menarik investor. Jadi kalau membawa kemajuan tentu masyarakat senang dan itu pemimpin yang memang diharapkan,” pungkasnya. (ist)