PONOROGO, (MP) – SMK PGRI Somoroto menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berkualitas di Kota Reyog.
Betapa tidak, sebagai lembaga pendidikan yang masih seumur jagung, SMK yang dipimpin Drs. Suwito ini mampu berdiri sejajar dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lebih dulu ada dengan mengedepankan output yang bermutu.
Bahkan yang lebih membanggakan, SMK PGRI Somoroto mampu mengalahkan SMK yang lebih dulu hadir di Ponorogo.
Terbukti SMK PGRI Somoroto meski masih berusia tiga tahun, sudah mampu melaksanakan UASBN, UKK dan UNBK secara mandiri.
“Alhamdulillah. SMK PGRI Somoroto diusianya yang ketiga tahun ini sudah bisa melaksanakan UASBN, UKK dan UNBK secara mandiri,” terang Drs. Suwito.
“Artinya kami bisa melaksanakan ujian perdana secara sendiri. Tidak bergabung dengan sekolah lain,” tambahnya.
Suwito menegaskan, kemajuan cepat yang dialami lembaganya ini lantaran berkat komitmen keluarga besar sekolah dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan.
SMK PGRI Somoroto sudah didukung sarana prasarana yang memadai. Untuk UNBK mempunyai satu laboratorium dengan 22 komputer. Sedangkan untuk UKK SMK PGRI Somoroto juga didukung alat praktek yang memadai baik jurusan TKR maupun TSM.
Bahkan menggandeng UPT. PK (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja) Provinsi Jawa Timur sebagai penguji eksternal.
“Dengan kelengkapan sarpras inilah cabang dinas pendidikan provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Ponorogo memperkenankan SMK PGRI Somoroto UNBK mandiri,” tegasnya.
Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa mutu dan kualitas SMK PGRI Somoroto tidak kalah dengan dengan sekolah lain.
Sekolahnya siap mendidik siswa yang kompeten dengan karakter bagus siap ke jenjang berikutnya. Yakni dengan mengkolaborasikan antara pendidikan tekhnologi dan religi.
Hal itu diwujudkan dengan penguatan kegiatan keagamaan berupa ibadah sehari-hari. Seperti sholat dhuha, sholat duhur berjamaah, ekstra baca Al Qur’an, dan istighotsah.
Hebatnya, SMK PGRI Somoroto memiliki program pondok pesantren bekerjasama dengan Ponpes Al Ikhlas Babadan Ponorogo. “Selama seminggu anak didik kami wajib mondok menjadi santri,” terangnya.
Dengan kolaborasi pendidikan tekhnologi dan religi ini terbukti meski belum lulus, siswa SMK PGRI Somoroto sudah banya yang diterima perusahaan. Seperti di PT Persada Nusantara dan PT Sritek Sukoharjo. “Ini menjadi bukti bahwa anak didik kami hasilnya tak kalah dengan sekolah favorit yang lain,” pungkasnya. (agus)