PONOROGO (MP) – Perkembangan hasil otopsi RSUD Dr. Harjono mayat bayi laki-laki dengan berat 5 0ns yang ditemukan warga di bawah jembatan bedah desa Tegalombo Kecamatan Kauman, diduga dilahirkan secara paksa (premature).
Seperti diungkapkan Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP. Rudi Darwanan, dari hasil otopsi rumah sakit mayat bayi berkelamin laki-laki itu diperkirakan meninggal 18 jam sebelum dibuang disungai.
“Dari hasil penyelidikan dan otopsi dari pihak rumah sakit, bayi diperkirakan berusia 5 bulan kandungan, lahir premature. Meninggal saat ditemukan kisaran 18 jam,” ujarnya, Rabu (10/01/2018)
Ia juga menjelaskan, mayat bayi itu diperkiran hanyut disungai, karena kondisi kepala bayi retak. Retaknya kepala mayat bayi yang menggegerkan warga Ponorogo itu, diperkirakan karena benturan saat hanyut disungai, atau bisa juga karena lahirnya secara dipaksa.
“Kita akan terus melakukan penyelidikan dengan jalan koordinasi dengan puskesmas, babinkamtibmas, tokoh masyarakat terkait identifikasi ibu yang hamil,” tukasnya. (mny)