PONOROGO (MP) – Hujan sehari semalam yang mengguyur wilayah Ponorogo dan sekitarnya mengakibatkan bencana tanah longsor dan tanah retak dibeberapa tempat. Seperti terjadi Kecamatan Slahung di desa Tugurejo dan Kecamatan Dayakan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
Seperti di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung, yang sampai hari tanah longsor menutup ruas jalan antar Kabupaten menuju Pacitan sepanjang 50 meter, dan 4 rumah rusak parah tertimpa tanah longsor. Satu satunya akses jalan menuju Gemaharjo-Mrayan sampai hari ini tertutup tanah longsor dan pohon tumbang sejak Rabu (29/11) kemarin.
Siswanto selaku Kepala Desa Tugurejo mengungkapkan, kejadian tanah longsor diwilayahnya sudah dilaporkan ke BPBD Ponorogo dan dinas PU agar segera mengirim alat berat. Warga kesulitan mengevakuasi tanah longsor yang menutup akses jalan tersebut. “Sampai hari ini, Sabtu (02/12) jalan menuju Gemaharjo – Mrayan masih tertutup. Hari Jum’at kemarin saya ke BPBD dan Kantor PU meminta agar dikirimkan alat berat untuk evakuasi,” ujar siswanto, Sabtu (02/12).
Dia juga menjelaskan, tanah longsor terjadi di jalan Kabupaten Gemaharjo – Mrayan masuk Desa Tugurejo Kecamatan Slahung. “Ini satu-satu akses dari Ngrayun – Pacitan putus total akibat tanah longsor. Dua dukuh yakni dukuh Nongko dan dukuh Sumber desa Tugurejo tidak bisa keluar. Panjang jalan 50 meter, selain tanah lonsor, ada bambu dan pohon yang tumbang,” jelasnya. Ada jalan alternative, namun harus lewat hutan dan kondisnya juga mengkawatirkan karena juga ada pohon tumbang, roda empat tidak bisa lewat.
Hujan selain menutup akses jalan, juga menyebabkan 4 rumah mengalami rusak berat akibat tanah longsor. 4 rumah yang tertimpa tanah longsor yakni, rumah milik Kabul Riyanto, Jami, Marmi dan Warno. Keempatnya di dukuh Sumber Desa Tugurejo Slahung. “Empat rumah yang rusak parah ini ditempati 12 jiwa, terpaksa mengungsi dirumah tetangga yang aman. Saat ini warga gotong royong ikut membersihkan, kerugihan ditaksir satu rumah Rp. 15 jutaan,” pungkasnya. (mny)