PONOROGO – LP3TP2A (Lembaga Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Malang menggelar sosialisasi pendidikan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kabupaten Ponorogo.
Sosialisasi dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 24 sampai 26 September 2019 bertempat di NBC Hostel Syariah Pondok Pesantren Ngabar Ponorogo.
Zuhro Rosyidah Ketua LP3TP2A mengatakan sosialisasi ini dilaksanakan bagi 3 kecamatan di Kabupaten Ponorogo, yaitu Ngrayun, Slahung dan Sawoo.
“Tiga kecamatan tersebut diindikasi banyak pekerja migrannya di wilayah Ponorogo, sehingga sangat rawan terjadinya perdagangan orang (Trafficking),” ungkap Rosyida.
Adapun peserta sosialisasi sebanyak 150 orang khususnya dari 3 kecamatan sasaran.
“Kegiatan dilaksanakan 3 hari berturut-turut dengan materi yang sama dengan peserta berbeda, sehingga dalam satu hari peserta kurang lebih 50 orang,” ujarnya.
Peserta terdiri dari unsur Kepala SD, SMP dan SMA/SMK. Termasuk pula, paguyuban orang tua dan komite sekolah.
Pelajar dan guru BP/BK, perwakilan ormas dan OKP, perwakilan pemerintah desa dan kecamatan Pendidik Non Formal.
“Pemerintah saat ini memang menyasar dunia pendidikan untuk melakukan pencegahan trafficking,” tegasnya.
Selain sosialisasi, lembaganya juga mengadakan pembuatan film mengenai pencegahan trafficking.
LP3TP2A Kabupaten Malang dalam hal pengadaan film bekerja sama dengan PC Fatayat NU Kabupaten Ponorogo. “Sehingga film-film yang dihasilkan lebih banyak dan lebih berkualitas,” katanya.
Selain itu juga dilakukan pemasangan spanduk anti trafficking di 3 kecamatan sasaran program.
Menurutnya, anggaran kegiatan ini berasal dari Direktorat Pembinaan Penddikan Keluarga yang berada dibawah Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemdikbud.
Selain memfasilitasi anggaran Kemdikbud juga bertindak sebagai narasumber dan fasilitator pusat. Sedangkan narasumber daerah diharapkan pemerintah daerah masing-masing.
“Kami berharap melalui dunia pendidikan ini pencegahan trafficking bisa dilakukan sejak dini,” pungkasnya. (isr)