PONOROGO – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Sukorejo menggelar Pengajian dan Halal Bihalal, Rabu (24/7/2019).
Pengajian yang bertempat di halaman SMPN 1 Sukorejo ini menghadirkan muballig Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag dari Surabaya.
Hadir dalam momen spesial ini, Dr.H. Purwo, M.Pd (Sekretaris Dinas Pendidikan), Drs. H. Sayudianto (Sekretaris PGRI Ponorogo), Drs. H. Sudjono, M.Pd (Ketua PGRI Cabang Sukorejo), Ketua PGRI di Wilayah Kutho Kulon, beserta seluruh pengurus dan anggota PGRI Cabang Sukorejo.
Drs. H. Sujono M.Pd Ketua PGRI Sukorejo dalam kesempatan itu mengucapkan maaf bila selama setahun perjalanan dinas dan keorganisasian ada kesalahan.
“Atas nama pengurus PGRI Cabang Sukorejo kami mohon maaf lahir batin manakala ada kesalahan dan kekhilafan,” ucapnya.
Meskipun sudah kelewat bulan syawwal, Sujono berharap tidak mengurangi nilai halal bihalal. “Karena saling memaafkan itu tidak harus mengambil momentum bulan syawwal,” ungkapnya.
H. Sujono juga mengucapkan selamat kepada seluruh anggota PGRI yang sukses menggelar pengajian umum dan halal bihalal.
“Kegiatan ini ada karena dari, oleh dan untuk seluruh anggota. Panitia prinsipnya hanya melaksanakan tugas,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada segenap anggota yang sudah menginfakkan sebagian gajinya untuk pelaksanaan pembangunan gedung pusat pelatihan guru PGRI Ponorogo.
Dr. Purwo M.Pd Sekdindik meminta guru untuk tidak alergi terhadap perubahan. Termasuk di jaman revolusi indistri 4.0 ini yang serba digital atau online.
Pihaknya juga berharap, memasuki tahun ajaran baru ini guru bisa meningkatkan kinerja dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab, disiplin, jujur dan ikhlas.
“Sebab, dengan semakin meningkatnya kesejahteraan maka pemerintah juga menuntut kerja yang lebih tinggi,” sebutnya.
Purwo juga menginformasikan, setelah diterapkan zonasi PPDB, pemerintah juga akan menerapkan zonasi guru dan kepala sekolah. “Saat ini sedang digodok dan ditata aturannya. Jadi guru nanti harus siap-siap,” harapnya.
Drs. H. Sayudianto, M.Pd Sekretaris PGRI Ponorogo mengapresiasi kekompakan PGRI Cabang Sukorejo. “Pembangunan gedung pelatihan guru sudah 85 persen. Insyallah dalam HUT PGRI 25 November 2019 sudah diresmikan dan digunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan kualitas guru,” tegasnya.
Ia berharap guru selain bangga terhadap profesinya juga bangga kepada organisasi. “Dalam konggres PGRI dihadiri Presiden, Wapres, Mendikbud dan Gubernur Jakarta. Ini bukti PGRI membanggakan di mata pemerintah. Maka banggalah menjadi guru dan bangga menjadi anggota PGRI,” ujarnya.
Sementara itu dalam tausyiyahnya Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag menjabarkan makna dibalik idul fitri. Berbeda dengan muballig kebanyakan, dosen fakultas ushuluddin IAIN Surabaya ini menilai idul fitri berarti pesta makan. Yakni berasal dari penggalan ied kembali dan fitri artinya makan.
Meski berarti pesta makab, Zainul mengatakan dibalik idul fitri terkandung makna dalam. Yakni munculnya rasa kepedulian sosial.
“Tidak bermoral orang yang puasa sebulan penuh, lebaran pesta makan, dan memakai pakaian bagus kemudian abai kepada sesama yang membutuhkan. Idul fitri ini meningkatkan sensitifitas kepada sesama,” pungkasnya. (asr)