PONOROGO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo menggelar tasyakuran milad ke-105 di Gedung Graha Nirwana Minggu (7/7/2019).
Acara yang bertajug silaturahim keluarga besar Muhammadiyah Ponorogo dan Resepsi Milad Aisyiyah ke-105 ini mengangkat tema “Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dahwah Melintas Batas”.
“Sengaja PDM dan PDA bergandengan tangan berkolaborasi. Ini sebagai uswah kepada jajaran cabang, ranting dan seluruh amal usaha bahwa sinergi itu indah dan berjamaah itu berkah,” terang Drs. H. Maftuh Bahrul Ilmi, MH Ketua PMD Ponorogo.
Ketua PDA Ponorogo Hj. Titi Listyorini, SH dalam pidatonya mengatakan, diusianya yang sudah 105 ini, banyak dinamika yang telah dilalui Aisyiyah.
“Alhamdulillah, Aisyiyah telah melalui dinamika dakwah serta perjuangan dalam memberdayakan dan memajukan perempuan Indonesia,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam kiprahnya Aisyiyah Ponorogo telah melaksanakan berbagai bentuk kegiatan dan mengembangkan amal usaha. “Bahkan, telah melintas batas yang dilandasi nilai-nilai Islam yang berkemajuan dan gerakan pencerahan,” ungkapnya.
Di bidang pendidikan, PDA Ponorogo memiliki 144 lembaga BA dengan 500 guru. Juga memiliki SLB menyelenggarakan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang awalnya tuna netra, kini juga melayani tuna wicara, grahita dan sebagainya.
PDA juga mengembangkan Pondok Tahfidz yang bekerjasama dengan SMA MUHIPO dengan mendirikan kelas khusus tahfidzul quran. “Alhamdulillah salah satu alumninya mendapat beasiswa diterima di UMY,” sebutnya.
Di bidang ekonomi, PDA membina kewirausahaan dengan rias penganten dan membina TKI purna agar lebih berdaya.
Selain itu, juga memiliki Catering Bunga Matahari unit home industri dan juga memberdayakan UMKM binaan Aisyiyah.
Di bidang kesehatan, RSU Aisyiyah terus berkembang dengan motto layananku ibadahku. Bahkan tahun 2018 RSU Aisyiyah meraih akreditasi versi Snars edisi 1 dengan predikat paripurna.
PDA Ponorogo juga dipercaya melaksanakan program TB Care kerjasama dengan Global Fun, SSR dan Kader TB Aisyiyah. Bahkan PDA sudah merehab 8 unit rumah mantan pasien TB kerjasama IIDI, Lazizmu, RSU Aisyiyah dan Baznas.
Di bidang sosial, Panti Asuhan Tuna Netra sekarang mengasuh multituna berjumlah 80 anak baik tingkat TK sampai perguruan tinggi.
Meski banyak keterbatasan namun anak panti ini dikarunia kelebihan yang luar biasa. Seperti anak atas nama Najib sudah menghasilkan novel dan juara da’i remaja tingkat kabupaten. Juga Ayu Lestari juara 1 hafidz 20 juz tingkat provinsi dan juara pertama kategori 10 juz tingkat nasional. Bahkan Ayu diumrohkan ustadz Yusuf Mansur.
“Ini lah sekelumit cerita perjuangan Aisyiyah. Lelah memang namun semua itu lillah semoga menjadi amal ibadah,” doanya.
Di abad ini, lanjut Bu Lis -sapaan akrabnya Aisyiyah dihadapkan pada masyarakat modern yang lebih mengejar materi, politik uang, transaksi dan dinasti.
“Maka perlu dakwah pencerahan dengan memperluas strategi bilhikmah walmauidhotil hasanah. Termasuk bagi kaum millenial perlu sentuhan lain. Berupa tablig yang mengggembirakan, menebar optimisme, maju dan bernilai kebaikan,” ungkapnya.
Namun, tegas Bu Lis, dakwah utama Aisyiyah adalah terbentuknya keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. “Karena keluarga adalah bangunan inti masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Saat ini Aisyiyah memiliki 23 cabang di 21 kecamatan dan 169 ranting dari 307 desa. “Semoga kedepan bisa mewujudkan pengurus ranting di semua desa,” harapnya.
Pihaknya berharap, Aisyiyah semakin solid dan penuh kebersamaan. “Jangan sampai selepas tahun politik 2019 ini melemahkan soliditas Aisyiyah,” pungkasnya.
Sementara itu, milad yang dihadiri Bupati Ipong Muchlissoni beserta istri ini berlangsung pula penyerahan hadiah lomba senam cuci tangan TK ABA dan lomba Padusa serta penghargaan kepada kader TB Terbaik.
Selain itu, berlangsung pula penyerahan sertifikat tanah wakaf Bedikulon, Bungkal, Demangan dan Ronowijayan Siman oleh Kakan BPN Ponorogo.
Juga penandatanganan prasasti peresmian gedung perpustakaan, asrama santri PPTQ Ahmad Dahlan, dan ruang guru SLB A Aisyiyah.
“Apa jadinya Indonesia ini tanpa Muhammadiyah dan Aisyiyah. Banyak hal penting yang semestinya itu dilakukan negara namun dikerjakan oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah. Terima kasih Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah banyak berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara ini,” apresiasi Bupati.
Sebagai puncak, berupa tausyiyah milad Aisyiyah yang disampaikan Ketua PWM Jatim Dr. H. M. Saad Ibrahim, MA.
“Aisyiyah Ponorogo terbaik di Jatim,” ungkapnya. (lin)