PONOROGO – Meski masih satu tahun lebih, Bupati Ipong Muchlissoni menyatakan kesiapannya dalam Pilkada 2020 mendatang.
Kesiapan Ipong ini dinilai wajar oleh Sayid Asfari tokoh pemuda dari Kecamatan Babadan.

Hal ini karena Bupati Ipong didukung banyak hal. Mulai dari dana, jaringan dan bekal petahana.
Sayid memprediksi bakal sulit menemukan lawan tanding yang sepadan dengan suami dari Sri Wahyuni ini.
“Jika dilihat dari kondisi yang ada saat ini siapapun lawannya cukup berat karena Pak Ipong didukung oleh banyak hal. Mulai dana, jaringan dan bekal petahana,” ungkapnya.
Meski begitu, Sayid berharap Ipong nantinya tidak melawan bumbung kosong. “Harus ada lawan tanding yang mumpuni yang dimunculkan,” harapnya.
Aktifis pemuda ini juga menilai plus minus Bupati Ipong selama memimpin kota reyog.
Menurutnya, untuk menilai kerja seorang bupati maka yang harus dilihat adalah rekam jejak selama memimpin dan perwujudan dari visi misi ketika mencalonkan diri.
Sayid melihat ada 2 sisi yang menonjol di pemerintahan Pak Ipong yaitu sisi budaya dan religiusitasnya.
“Hal ini terlihat dari banyaknya even kebudayaan yang digelar selama beliau menjabat. Sisi religiusitas ada teroboson untuk memberikan apresiasi kepada para marbot dan imam masjid umroh menjadi nilai plusnya,” ungkapnya.
Adapun salah satu kekurangan Bupati Ipong dalam periode ini, lanjutnya, adalah kemampuan menyelesaikan persoalan yang timbul di masyarakat. Seperti persoalan PKL, konflik masyarakat Sampung dan juga bentor.
“Ini menjadi catatan yang kedepan harus mampu diselesaikan. Managemen konflik dan managemen merangkul ala Jokowi dengan sering mengajak diskusi warga yang berkonflik kedepan perlu dilakukan,” ujarnya.
Jika merujuk dari hal tersebut, Sayid menilai Ipong bisa melanjutkan pemerintahan 5 tahun kedepan. Namun dengan memperbaiki catatan2 diatas.
“Tapi saya sangat berharap bahwa akan ada tokoh yang berintegritas dan memiliki cukup modal untuk bersaing dengan Pak Ipong agar demokrasi di Bumi Reog ini semakin baik,” pungkasnya. (ist)