Home Headline Siswanto Kepala Sekolah & Guru IPA yang Getol Berantas Buta Alquran

Siswanto Kepala Sekolah & Guru IPA yang Getol Berantas Buta Alquran

0

PONOROGO – Siswanto M.Pd kepala SMPN 1 Kauman meskipun memiliki begrond pendidikan umum yakni guru IPA namun punya kepedulian tinggi terhadap keagamaan terutama pentingnya bisa membaca dan menghafal Al Quran.

“Apapun begroundnya yang namanya guru punya kewajiban membentuk karakter anak,” ungkap Siswanto.

Siswanto jebolan S1 IKIP Surabaya jurusan pendidikan biologi ini punya prinsip sebagai muslim harus bisa membaca AlQuran.

“Kalau ditemukan siswa yang belum bisa membaca maka diajar sedemikian rupa,” ungkapnya.

Lulusan S2 Universitas Kanjuruhan Malang ini juga komitmen sekalipun anak bersekolah di SMP negeri jangan sampai siswa tidak bisa membaca Alquran.

Oleh karenanya, ketika diberi kewenangan menjadi kepala sekolah Siswanto membuat membuat program tahfidzul quran.

Program tersebut dimulai ketika menjadi kepala sekolah di SMPN 1 Jambon dan berlanjut sebagai kepala SMPN 1 Kauman.

Siswanto tercatat sebagai kasek pertama yang membuat terobosan mewisuda siswa penghafal program tahfidz di SMP Negeri. Bahkan ketika sekolah lain baru memulai, sekolahnya sudah beberapa kali mewisuda tahfidzul quran.

“Semoga di tingkat SLTA program tahfidzul quran ini bisa diprogramkan,” harapnya.

Membentuk siswa yang bisa membaca alquran, kata Siswanto bukan tanpa halangan. Terutama dengan maraknya handphone android. “Rata-rata masalahnya anak itu kalah dengan HP,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menghimbau kepada orang tua juga turut mensukseskan program baca Alquran. Caranya jangan menyetel televisi dan bermain hp ketia anaknya membaca quran.

“Hp itu memang perangkap setan ketika kita sedang belajar Al-quran. Tantangan terbesar itu adalah HP dan TV. Asal orang tua mendukung dan semangat semoga bisa teratasi,” tegasnya.

Bersamaan bulan ramadhan ini pun, pria kelahiran Ponorogo 17 Mei 1969 ini juga terus memotivasi anak didiknya untuk membaca Alquran.

“Setiap ketemu anak saya sampaikan bahwa ini bulan ramadhan luangkan waktu satu hari satu juz. Sehingga rampung ramadhan bisa khatam 30 Juz,” harapnya.

Pun bagi siswa yang sudah diwisuda, Siswanto selalu berbisik untuk ditingkatkan. “Saya bisiki 2 juz ya dalam satu tahun. Mereka menjawab siap,” pungkasnya. (ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here