
KOTA, Media Ponorogo – SMK Bakti Ponorogo serius menghadirkan layanan pendidikan yang terbaik dan maksimal kepada anak didiknya.
SMK yang dinakhodai Basuki Ikhsan, S.Si yang juga alumni ITS Surabaya ini punya prioritas tinggi agar anak SMK mengalami perubahan signifikant baik di bidang karakter maupun skillnya.
Terbukti, SMK Bakti berkomitmen membatasi jumlah peserta didik baru sesuai batas kemampuan terbaiknya.
Komitmen itu diwujudkan dengan menutup PPDB lebih awal, yakni tanggal 8 Juli 2025, jauh sebelum pengumuman resmi tanggal 18 Juli.
“Kuota sudah terpenuhi. Kami hanya menerima 7 rombel untuk angkatan baru,” jelas Basuki.
Langkah ini diambil demi memastikan pelayanan yang prima bagi setiap siswa.
“Prioritas kami adalah kualitas agar ruh dan tujuan pendidikan tetap terjaga. Dengan jumlah siswa yang dibatasi, kami bisa memberikan perhatian dan pelayanan yang lebih personal,” ungkapnya.
Komitmen SMK Bakti terhadap kualitas pendidikan terlihat pula dari program pra-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang unik.
Sekolah ini menerapkan “wawancara dan Nota Kesepahaman” yang mewajibkan wawancara langsung antara orang tua/wali murid, siswa, dan tim SMK Bakti.
Wawancara ini bertujuan menggali potensi, keunikan dan kelemahan siswa, termasuk riwayat kesehatan, untuk memaksimalkan proses pembentukan karakter.
Nota kesepahaman ini juga bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada orang tua tentang kegiatan dan metode pembelajaran di SMK Bakti, termasuk jam pulang, extrakurikuler dan PSG.
“Dengan demikian, diharapkan tidak ada kesalahpahaman di tengah jalan,” tegasnya.
Program ini terbukti efektif. Deteksi dini potensi dan kelemahan siswa memungkinkan SMK Bakti untuk memberikan pembelajaran yang terdiferensiasi dan optimal.
Bahkan, siswa kelas 10 yang baru naik kelas 11 sudah menunjukkan bakatnya.
Salah satunya siswa klas xi berhasil meraih juara 3 lomba teknisi Yamaha tingkat Mataraman DDS Madiun-Kediri. Dan siswa klas X menjadi juara 2 lomba film pendek kemenag Ponorogo.
Keberhasilan ini tak lepas dari identifikasi bakat sejak dini, yang memungkinkan siswa tersebut langsung mengikuti program kelas industri sejak akhir kelas 10.
Respon positif dari orang tua/wali murid terhadap Nota Kesepahaman ini semakin mengukuhkan komitmen SMK Bakti dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi siswa. (mas)