Home Headline Workshop Pendidikan Inklusi: Majelis PAUD Dasmen PDA Ponorogo Kembangkan Ketrampilan Guru ‘Aisyiyah...

Workshop Pendidikan Inklusi: Majelis PAUD Dasmen PDA Ponorogo Kembangkan Ketrampilan Guru ‘Aisyiyah Mendukung ABK

0

KOTA, Media Ponorogo – Komitmen terhadap pendidikan inklusi terus digaungkan.

Buktinya, Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo menggelar workshop Pendidikan Inklusi bagi guru PAUD ‘Aisyiyah se-Kabupaten Ponorogo, Senin 23 Juni 2025.

Workshop yang digelar di Gedung Dakwah ‘Aisyiyah itu mengusung tema “Mengembangkan Keterampilan Guru dalam Mendukung Anak Berkebutuhan Khusus”.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 165 kepala KB/TK/BA se-Kabupaten Ponorogo.

Menariknya, acara ini menghadirkan narasumber handal, Dra. Rachmi Aida, M.Pd., Ketua Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.

Ia berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar pendidikan inklusi, memberikan bekal bagi para guru dalam menghadapi tantangan mendidik anak berkebutuhan khusus (ABK).

Ririn Hari Wahyuni Ekawati, S.Pd., M.E.Sy., Ketua Majelis PAUD Dasmen PDA Ponorogo, menekankan pentingnya workshop ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru.

“Tujuannya adalah memberdayakan guru agar mampu mendukung ABK dalam meraih hak pendidikan yang layak dan berkualitas,” ujarnya.

Ririn memaparkan pentingnya pendidikan inklusi dari berbagai perspektif.

Ia menekankan pentingnya pemenuhan hak asasi manusia (HAM) bagi setiap anak, termasuk ABK, untuk mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi.

“Pendidikan inklusi juga mendorong kesetaraan dan anti-diskriminasi, mengajarkan nilai-nilai penghargaan terhadap perbedaan, dan memerangi stigma negatif terhadap ABK,” paparnya.

Lebih lanjut, Ririn menjelaskan bahwa pendidikan inklusi berperan penting dalam pengembangan sosial dan emosional siswa.

“Interaksi dengan beragam latar belakang menumbuhkan empati, toleransi, dan kemampuan bekerja sama,” tandasnya.

Sistem pendidikan inklusi juga mendorong guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih fleksibel dan kreatif, meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua siswa.

Hal ini juga mengatasi kesenjangan akses pendidikan, memastikan semua siswa, termasuk ABK, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Manfaat lain pendidikan inklusi adalah pengembangan citra diri positif bagi ABK, membangun rasa percaya diri dan harga diri.

Lebih jauh lagi, pendidikan inklusi membangun masyarakat yang lebih inklusif, mempersiapkan siswa untuk hidup berdampingan dengan keberagaman.

“Interaksi dan pembelajaran bersama juga mengurangi stigma dan stereotip terhadap ABK,” tandasnya.

Sementara itu, apresiasi tinggi datang dari Hj. Titi Listyorini, SH., Ketua PDA Ponorogo.

Ia menyebut workshop ini sebagai langkah luar biasa dalam menjawab tantangan pendidikan inklusi yang semakin mendesak.

“Apalagi program pendidikan inklusi memang diwajibkan mulai pimpinan pusat hingga wilayah,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti meningkatnya kasus space delay pada anak, kemungkinan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan penggunaan gawai yang berlebihan.

Sebagai bentuk komitmen, PDA Ponorogo telah mendirikan Pusat Layanan Disabilitas (PLD) yang memberikan berbagai layanan terapi. Seperti terapi wicara, okupasi, fisioterapi, perilaku, dan skill training.

“Jadi ini merupakan pilot projek PP Aisyiyah bahwa di Ponorogo baru pertama ini Aisyiyah menyelenggarakan program PLD dengan sekian layanan,” sebutnya.

PLD ini berperan sebagai jembatan, membantu anak-anak menentukan jalur pendidikan yang tepat, baik di SLB maupun sekolah inklusi, berdasarkan asesmen psikologis.

Workshop ini menjadi bukti nyata komitmen Majelis PAUD Dasmen Aisyiyah Ponorogo dalam mewujudkan pendidikan inklusi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Termaasuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak untuk berkembang dan mencapai potensi terbaiknya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here