KOTA, Media Ponorogo – MAN 2 Ponorogo, di bawah kepemimpinan Tarib, M.Pd.I, sukses menggelar ajang kompetisi bergengsi Sains dan Seni bertajug Science And Art Competition (SAC) XVI untuk wilayah Jawa Timur pada Rabu (24/1/2024).
Menariknya, acara tahunan ini dihadiri oleh hampir 1000 peserta, tidak hanya dari Karesidenan Madiun, tetapi juga dari Wonogiri hingga Nganjuk.
Salah satu sorotan menarik dari acara SAC ini adalah fashion show yang dipersembahkan oleh para siswa MAN 2 Ponorogo.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo dengan penabuhan gong.
Tarib, M.Pd.I, selaku Kepala MAN 2 Ponorogo, menjelaskan bahwa setiap tahun, SAC terus berinovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
Tujuannya bukan hanya untuk memperkenalkan madrasah, tetapi juga sebagai ajang kompetisi bagi siswa berbakat yang berprestasi.
Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk mendapatkan tiket masuk ke MAN 2 Ponorogo tanpa melalui tes. “Siapapun yang menjadi juara akan mendapatkan tiket masuk tanpa tes,” ujarnya.
Tarib menyebutkan bahwa SAC, sebagai kompetisi di bidang sains dan seni, mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta. “Bahkan ada peserta yang datang dari Kabupaten Nganjuk dan Wonogiri,” tambahnya.
Terdata ada 37 MTs (Madrasah Tsanawiyah) dengan 640 peserta dan 26 SMP dengan 350 siswa yang berpartisipasi, sehingga total ada 990 peserta yang berlaga dalam SAC. “Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya memiliki 637 peserta,” katanya.
Salah satu sekolah yang mengirimkan peserta terbanyak adalah MTsN 2 Ponorogo dengan 72 peserta.
Ratusan siswa tersebut berkompetisi dalam 12 mata lomba bergengsi, antara lain Matematika, Lomba IPA, Sosial Science Olympic, Paraphrasing and Retelling, Cipta Baca Puisi, Desain Poster, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Dakwah Competition, Artikel Ilmiah, PAI Terpadu, Penyanyi, dan Kaligrafi.
“Selamat bertanding di MAN 2 Ponorogo, The World Madrasah atau Madrasah yang Mendunia,” tegasnya.
Dr. H. Moh Nurul Huda, M.Pd, selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Ponorogo, mengapresiasi penyelenggaraan SAC karena mengimplementasikan tagline madrasah, yaitu madrasah hebat, bermartabat, mandiri, berprestasi, dan jos.
Menurutnya, MAN 2 Ponorogo telah membuktikan kelasnya bukan hanya di tingkat regional atau nasional, tetapi juga internasional.
Terbukti, sudah ada 5 siswanya yang diterima di luar negeri, termasuk di Swiss dengan gaji Rp 1 miliar per semester.
“Ini semua berawal dari mengikuti SAC. Sekarang giliran kalian untuk mengikuti jejak mereka,” tandasnya.
Selain itu, sejak kelas 2, siswa-siswa sudah dipilah-pilah sesuai dengan minat dan bakatnya, apakah itu dalam bidang kedokteran, militer, polisi, sains eksakta, atau perguruan tinggi.
Dengan berkompetisi dalam SAC, siswa-siswa dapat mengetahui potensi sejati yang ada dalam diri mereka. MAN 2 Ponorogo akan memberikan wahana dan dukungan untuk mengimplementasikan dan merelokasi siswa-siswa tersebut.
“Produk atau hasil dari MAN 2 Ponorogo sudah terbukti berkualitas dan bermutu,” pungkasnya. (mas)