Sementara itu, kepala SMKN 1 Mlarak Farida Hanim Handayani mengaku bangga dengan torehan prestasi guru dan anak didiknya.
“Sudah kali kedua Pak Lilik mempersembahkan prestasi, selain becak listrik beliau juga menjadi juara 3 lomba laboran terbaik se Jatim,” ungkapnya.
Berkaitan dengan becak listrik, Farida berharap Pemkab Ponorogo maupun pengusaha untuk membantu pengembangannya. Sebab, sekolahnya terbentur dana untuk bisa memproduksi becak listrik lebih banyak lagi.
“Karena ini sekolah kecil tidak punya modal besar. Jika ada pengusaha yang menggelontorkan dana kami guru dan siap,” sebutnya.
Farida menyebutkan, satu becak listrik di net harga Rp 8 Juta. Jika membuat 10 saja tentu membutuhkan biaya besar. “Jika ada sponsor maka kami siap membuatnya,” tegasnya.
Di sisi lain, pihaknya berharap, prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi guru dan siswa di jurusan lainnya. “Guru GTT saja bisa berprestasi apalagi PNS. Kami terus mendorong agar yang lain untuk berprestasi. Karena mereka sebenarnya juga punya kreatifitas dan inovasi yang tinggi. Namun tinggal belum berani mencoba,” ungkapnya.
Prestasi ini, kata Farida menjadi bukti bahwa SMKN 1 Mlarak sudah menerapkan pengelolaan PTK pendidik dan tenaga kependidikan digarap secara betul. “SDM diutamakan. Prodi lainnya juga kerap kali kami kirim mengikuti pelatihan di Surabaya dan Malang,” sebutnya.
Pihaknya terus berpacu dengan semangat motto SMKN 1 Mlarak sebagai Campus of The Champion. “Itu roh dan motivasi kami dalam melangkah. Kampusnya para jawara. Kami siap bersaing dalam kompetensi siswa,” pungkasnya. (sri)