PONOROGO, (MP) – SMKN 1 Mlarak memiliki sumberdaya manusia (SDM) guru dan siswa yang kompeten. Lewat sentuhan motivasi dari kepala sekolah Farida Hanim Handayani, para tenaga pendidik dan anak didiknya terus berprestasi. Mereka berkarya dengan berinovasi menciptakan temuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Prestasi terbaru dipersembahkan Lilik Suhariyono. Meski tercatat sebagai guru tidak tetap (GTT), namun mampu meraih prestasi membanggakan. Lilik mewakili SMKN 1 Mlarak meraih juara 1 lomba bidang energi dan tekhnologi yang digelar Bagian Pemdes Pemkab Ponorogo.
Bahkan lewat temuan inovasi karyanya yang berjudul becak listrik solusi alternatif pengganti bentor, bakal mewakili Kabupaten Ponorogo untuk maju berlaga di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Lilik Suhariyono sang inovator kepada wartawan mengatakan becak listrik yang dibuatnya ini karena prihatin dengan adanya pelarangan becak motor (bentor) hingga memunculkan gelombang demonstrasi abang becak di Ponorogo.
Lilik merasa terpanggil untuk bergerak dengan memberikan solusi alternatif agar para abang becak bisa tetap bekerja dengan keahlian yang dimilikinya.
Akhirnya ia menciptakan becak listrik sebagai solusi alternatif pengganti bentor. Apalagi temuannya ini sudah mendapat lampu hijau setelah dikonsultasikan kepada dinas perhubungan maupun kepolisian.
“Untuk becak listrik ini pihak Dishub dan Kepolisian sudah oke untuk jalan. Yang dilarang itu bentor kalau becak listrik tidak masalah,” ungkapnya.
Becak listrik temuannya ini pun sudah dikomunikasikan dengan paguyuban becak di Ponorogo. Mereka merasa terbantu karena bisa melanjutkan mata pencahariaannya.
Selain tidak mengayuh yang menguras tenaga dengan becak listrik abang becak banyak kemudahan.
Mereka pun tidak bakal kesulitan dalam mengisi daya listrik. Karena tinggal mencharge baterai layaknya handphone.
“Dimana ada colokan listrik disitu bisa ngecharge. Cukup 3 jam ngecharge sehingga tidak banyak menghabiskan kwh,” sebutnya.
Istimewanya lagi, satu kali charge bisa digunakan untuk 20 km. “Sudah dicoba oleh abang becak, satu kali charge bisa membawa penumbang dari Pasar Legi sampai Gunung Pegat,” ungkapnya.
Kedepan pihaknya bakal memodifikasi agar becak listrik otomatis bisa mengisi daya selama beroperasi.
Untuk membuat becak listrik ini, mereka tinggal mengubah becak yang dimilikinya. Lilik pun sudah mengajari paguyuban becak bagaimana merakit komponen yang dibutuhkan.
Seperti BLDC 48 volt 350 watt high torsi, baterai 6 amper controler 350 serta handel gas. “Akan ada alih pemberdayaan tekhnologi. Ini tentunya akan membuka lapangan kerja baru sebab kedepan dunia elektrik terus berkembang,” pungkasnya. (sri)