Home Birokrasi Penampilan Seni Reog Ponorogo di Istana Negara Membuat Wabup Lisdyarita Teteskan Air...

Penampilan Seni Reog Ponorogo di Istana Negara Membuat Wabup Lisdyarita Teteskan Air Mata Bangga

0

PONOROGO – Wakil Bupati Ponorogo Hj. Lisdyarita mengaku bangga, tak terasa air matanya menetes haru bercampur senang.

Pasalnya, saat melihat penampilan kesenian Reog di depan Istana Negara Jakarta. Ketika pertama keluar diiringi gamelan menggelegar dan suara kompak. Khas suara ‘Wong Ponorogo’ yang berwibawa bak seorang pahlawan.

Belasan dadak merak dan jathil ikut berlenggak lenggok diiringi musik khas Ponorogo.

Saat musik berdendang keras, tampak para penari berbaju kebesaran reog Ponorogo warna hitam, juga dilengkapi ganongan khas Ponorogo langsung kompak ikut menari bersama.

Setidaknya dalam penampilan Seni Reog di depan Presiden dan Wakil Presiden RI, serta pejabat Negara melibatkan 175 personal. Dari jumlah itu 150 orang diantaranya penari. Dan 25 orang lainnya pemusik.

“Saya bangga, takjub dan senang. Tak terasa air mata ini menetes haru bercampur gembira,” ujar Bunda Rita.

Bahkan, saat dirinya memberikan sambutan berhenti sejenak, menahan nafas, terdiam, teringat begitu luar biasanya saat penampilan reog di depan Istana Negara.

“Perjuangan kita bersama, semua warga Ponorogo dan Bangsa Indonesia agar Reog diakui menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO tak pernah surut,” katanya.

Wanita yang hoby kuliner ini juga mengatakan, tampilan atraksi Reog Ponorogo dalam rangka menyemarakkan upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana pada Rabu (17/8/2022) kemarin menjadi bukti Reog Ponorogo sudah melekat dan peninggalan dari para leluhur di bumi Reog.

Selain itu, tambah orang nomor 2 di Pemkab Ponorogo ini, pesta rakyat Grebeg Suro kemarin juga membangkitkan gairah masyarakat Ponorogo, mulai dari pelaku seni, UMKM dan warga.

“Tak bisa dipungkiri, setelah 2 tahun lebih tidak bisa berkarya, tampil, tahun ini kerinduan akan grebeg suro menjadikan obat kerinduan warga Ponorogo. Bagaimana ekonomi rakyat menggeliat bangkit saat ada kesenian reog,” katanya.

Pun, semoga kedepan Reog Ponorogo semakin jaya, cita-cita untuk masuk dan diakui menjadi warisan tak benda oleh UNESCO bisa tercapai.

“Seperti motto kita tahun ini, bangkit setelah pandemi, pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” pungkasnya. (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here