PONOROGO – Sima Sakti Onggo Joyo Grup Reog SMPN 1 Babadan memberikan kejutan dengan mempersembahkan prestasi yang luar biasa membanggakan.
Mewakili Kecamatan Babadan, grup reog SMP Negeri yang dipimpin Drs. Teguh Prasetyo Widodo, M.Si ini berhasil menjadi penyaji terbaik rangking 2 dalam Festival Reog Mini (FRM) XVIII Tahun 2022.
Sebelumnya, Sima Sakti Onggo Joyo mampu tampil atraktif bersaing dengan 31 peserta baik dari grup reog sekolah maupun perwakilan kecamatan.
Istimewanya, Sima Sakti Onggo Joyo mendapat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko kepada Drs. Teguh Prasetyo Wiyono, M.Pd pada malam perayaan grebeg suro, Jumat (29/7/2022).
“Saya bangga sekali karena ini mungkin prestasi baru yang diraih SMPN 1 Babadan,” ungkap Drs. Teguh Prasetyo Widodo, M.Si
Teguh menyebutkan, capaian juara 2 FRM ini benar-benar suatu kebanggaan yang istimewa.
Lantaran, meski sekolah berada di kecamatan namun tak kalah dengan sekolah di perkotaan.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa SMPN 1 Babadan tidak kalah dengan sekolah lain dalam kesenian reog,” tegasnya.
Meski sempat tidak meyangka menyabet juara 2, namun Teguh telah menyuntikkan keinginan kuat.
Bahwa kalau memang berlaga di festival reog memang tidak boleh tanggung-tanggung.
“Artinya serius, dan sekolah pun siap mendanai,” tegasnya.
Teguh juga membangkitkan semangat dan percaya diri grup reog sekolahnya. Karena di awal-awal sempat muncul keraguan. “Teman-teman berfikir apa mungkin masuk 10 besar, saya tegaskan bisa,” tandasnya.
Dorongan yang luar biasa itu, akhirnya membuat 70 crew reog terbakar semangatnya.
Mereka bersemangat latihan pagi sampai sore dibawah bimbingan Mas Rian selaku pelatih sekaligus koreografer SMPN 1 Babadan. “Persiapan selama dua bulan lebih, bahkan sampai 30 kali latihan,” sebutnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Camat & Sekcam Babadan. Termasuk kepala sekolah SD, SMP dan MTs yang telah membantu. “Kepercayaan itu alhamdulillah kami balas dengan juara 2 FRM,” sebutnya.
Menariknya, ke depan Teguh sudah memprogramkan di project penguatan profil pelajar pancasila.
Yakni setiap kelas atau kelompok-kelompok kelas punya grup reog.
“Nanti gabungan kelas membuat grup reog. Sehingga minimal muncul 5 grup reog dari siswa-siswi SMPN 1 Babadan,” pungkasnya. (mas)