Home Birokrasi Bupati Ponorogo Kukuhkan MTsN 4 Ponorogo menjadi Sekolah Berbasis Budaya

Bupati Ponorogo Kukuhkan MTsN 4 Ponorogo menjadi Sekolah Berbasis Budaya

0

PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko secara resmi mengukuhkan MTsN 4 Ponorogo sebagai sekolah madrasah berbasis budaya.

Dengan dikukuhkannya, menjadikan MTsN 4 Ponorogo menjadi satu-satunya sekolah madrasah yang mendeklarikan diri sebagai sekolah berbasis budaya.

Bersamaan dengan itu, alumni sekolah MTsN 4 Ponorogo mulai tahun 1987 – 2021 mengadakan kegiatan reuni yang bertajuk Gebyar Budaya, Tansah Nguri Nguri Budaya Bangsa, Sabtu (11/6/2022) di MTsN 4 di desa Karanglo Kidul Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo.

Ada gelaran Reyog Ponorogo, Gajah-gajahan, Unto-untonan, Angklung Jogja, Sholawat Terbangan, Karawitan Siswa, Pentas Musik, Atraksi Pencak Silat, Gelar Makanan Lokal dan Pentas Seni.

Hadir pada acara tersebut, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Kemenag Ponorogo, Camat Jambon dan Forkopimcam Jambon, Pendiri MTsN 4 Ponorogo, Komite sekolah, Kepada Desa Karanglo Kidul dan perangkat, Para Guru alumni dan Guru aktif, perwakilan alumni lintas angkatan 1987 – 2021 dan undangan lainnya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko serahkan bantuan alat-alat gamelan reyog lengkap.

Acara ini juga disiarkan live melalui GEBYAR BUDAYA & REUNI AKBAR ALUMNI 1987-2021 MTsN 4 Ponorogo, https://youtu.be/LlgXPhOILyw

Kepala Sekolah MTsN 4 Ponorogo Mahmud dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua fihak yang telah mendukung atas kesuksesan kegiatan hari ini.

Kepala sekolah MTsN 4 Ponorogo Mahmud

“Kemeriahan yang kita lakukan bersama para alumni MTsN 4 Ponorogo mulai tahun 1987 – 2021 bisa terwujud dengan sukses dan meriah,” katanya.

Dia juga menjelaskan, keberhasilan ini merupakan wujud dari kekompakan kita semua dan kerjasama semua pihak, juga dari keamanan Polsek dan Koramil dibantu banser.

Mahmud menyebut, kalau dulu sekolah kita bernama MTs Karanglo Kidul, MTs Kauman, MTS sor tebon, atas izin Alloh SWT, MTs Negeri 4 Ponorogo yang dari Timur hijroh ke Barat, berkembang sampai sekarang.

“Semua ini dilalui dengan proses yang panjang, tidak luput dari para pendahulu, ibu dan bapak guru pejuang yang sudah memberi ilmu pada kita,” terangnya.

Saya berharap, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengukuhkan MTsN 4 Ponorogo menjadi sekolah Madrasah berbasis budaya dan menyerahkan seperangkat alat reyog kepada MTsN 4 Ponorogo.

Sementara Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam sambutannya menyampaikan, selamat kepada sekolah MTsN4 Ponorogo, luar biasa, sekokah ini bisa saya katakan top markotop.

“Budaya dan agama, dua roda besar untuk cara membangun Ponorogo, Kita tidak bisa terlepas dari dua itu,” ujarnya.

Kang Giri juga menceritakan bagaimana dulu para wali dalam memperkenalkan agama islam masuk ke Indonesia, semua menggunakan budaya.

“Para wali bisa mengislamkan Nusantara, beliau tidak pernah keluar dari konteks budaya,” ucapnya.

Orang nomor satu di Pemkab Ponorogo ini juga mengatakan, islam masuk ke Indonesia khususnya di Ponorogo juga tidak meninggalkan budaya yang ada di Kota Reyog.

“Hari ini MTsN 4 Ponorogo hijroh menjadi MTsN 4 Ponorogo berbasis budaya. Cocok dengan konsep Kabupaten Ponorogo menjadi Kota Budaya dan Kota Santri,” terangnya.

Pun, saya yakin sekolah MTsN 4 berbasis budaya akan maju pesat, tentunya bagaimana kita bisa membenahi ahklak anak-anak kita kedepan.

“Sesuai perintah Alloh SWT, bagaimana kita mampu meneladani hal-hal yang baik dari Kanjeng Nabi dan para leluhur kita, dan bagaimana kita mewariskan hal yang baik pada anak cucu kita, yakni melalui pendidikan,” paparnya.

Selain itu, terkait budaya tidak bisa dikeluarkan atau dipisah dari agama, jadi agama dan budaya disatukan, seperti NU yang sekarang menjadi Islam Nusantara.

“Mudah-mudahan MTsN 4 Ponorogo menjadi sekolah unggulan, dan siswanya terus berkembang dan maju,” tukasnya. (mny).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here