Home Headline Peduli Palu, SMKN 1 Ponorogo Salat Gaib, Doa Bersama & Galang Donasi

Peduli Palu, SMKN 1 Ponorogo Salat Gaib, Doa Bersama & Galang Donasi

0

PONOROGO, (MP) – Musibah gempa bumi yang melanda Palu dan Donggala memantik kepedulian SMKN 1 Ponorogo.

Keluarga besar SMK Negeri yang dipimpin Drs. Udi Tyas Arinto, MM ini menggelar sholat gaib untuk para korban meninggal dunia.

Sholat gaib ini digelar Jum’at (5/10/2018) mulai pukul 07.00 WIB diikuti seluruh siswa, guru dan karyawan yang bertempat di masjid dan halaman sekolah setempat.

Mereka tampak khusuk melaksanakan ibadah meskipun matahari terus memancarkan panasnya.

“Semoga korban yang meninggal diterima amal ibadahnya dan diterima di sisinya,” ujar Drs. Ahmad Rosidi, M.Pd.I Wakil Majlis Pembina OSIS.

Setelah salat gaib, ratusan siswa juga memanjatkan doa bersama untuk mendoakan korban yang meninggal maupun masih hidup.

“Bagi korban gempa yang masih hidup semoga diberi kesabaran, kekuatan dan mendapatkan penanganan secara maksimal agar bisa segera pulih menjalani kehidupan dengan normal,” harapnya.

Tidak hanya itu saja, dimotori anggota OSIS SMKN 1 Ponorogo juga menggalang bantuan dana untuk membantu para korban gempa yang memang membutuhkan uluran tangan.

Secara gerilya OSIS mengetuk kepedulian berbekal kardus yang bertuliskan donasi peduli palu donggala. Mereka menyodorkan kantong donasi kepada semua jama’ah.

Tampak para jama’ah pun dengan ikhlas berbondong-bondong menyambut donasi ini. Mereka antusias tidak pandang latar belakang agama suku membantu pengumpulan donasi.

Hasilnya pun luar biasa, tidak ada satu jam donasi terkumpul sebanyak Rp 8.102.000.

“Donasi ini akan kita dititipkan ke lembaga bantuan sosial yang kompeten dan akuntabel untuk disalurkan langsung ke Palu dan Donggala,” sebutnya.

Drs. Ahmad Rosidi, M.Pd mengatakan aksi sosial ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa pri kemanusiaan keluarga besar sekolahnya terhadap sesama.

“Gempa Palu Donggala dan sekitarnya mengetuk hati kami untuk bisa berbuat membantu sesama. Apalagi korban adalah saudara kita dalam naungan NKRI. Kami tidak tega melihat penderitaan mereka,” ungkapnya.

Aksi sosial ini, kata Ahmad, sapaan akrabnya juga sebagai upaya mendidik siswa-siswinya. Yakni memiliki rasa kepedulian terhadap korban musibah yang datang secara tiba-tiba.

“Ini pembelajaran kepada anak didik kita sebagai latihan peduli terhadap orang lain,” ungkapnya.

Apalagi, hal ini sejalan dengan kurikulum K-13 terutama dalam KI1. Yakni religius, dan budaya agama. Baik saling mendoakan maupun membantu dalam hal sosial.

“Saya yakin ini akan berdampak pada kejiwaaan anak didik. Apalagi latihan peduli ini sesuai kitab suci Alquran bahwa jika kita menolong orang lain yakin lah Allah SWT akan menolong kita,” tegasnya. (sr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here