PONOROGO (MP) – Anggota DPRD Kabupten Ponorogo Rahmat Taufik, menyayangkan pelarangan siswa yang tak bisa mengikuti ujian hanya gara-gara tak mampu melunasi biaya sekolah.
Politisi Partai Golkar ini tergerak mendampingi pelajar tersebut dengan mendatangi sekolah SMAN 3 Ponorogo, agar siswa itu dapat kembali mengikuti ujian tengah semester.
“Ini adalah sekolah fasilitas negara, dan saya tadi sudah meminta kepada kepala sekolah agar hal-hal semacam ini menjadi perhatian. Tujuannya jelas, supaya siswa yang tidak mampu juga mendapatkan hak pendidikan yang sama,” katanya, setelah menemui Kepala SMAN 3, Senin (24/09/2018).
Kedatangan Rahmat Taufik selaku wakil rakyat mendatangi SMA Negeri 3 Ponorogo atas laporan adanya siswa kelas 7 tidak bisa mengikuti ujian sekolah karena tidak bisa membayar biaya sekolah.
Kepada sejumlah wartawan Rahmat Taufik mengatakan, menyayangkan adanya sekolah yang melarang siswanya mengikuti ujian tulis karena belum bayar uang sekolah.
“Di sekolah Negeri, anak mau masuk sekolah ada beberapa jalur, yakni jalur kemitraan, prestasi dan jalur umum. Akan tetapi, ini akan berlaku bagi siswa miskin, apabila mengajukan dan membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desa, maka sekolah harus melayani,” ujarnya.
Ia juga menandaskan, dengan kejadian ini diharapkan pihak sekolah mengetahui dan terus ada komunikasi dengan para siswanya terkait latar belakang anak didiknya, agar tidak terulang lagi ada siswa tidak mampu membayar, akhirnya tidak bisa ikut ujian.
Rahmat Taufik yang juga selaku ketua IPSI Ponorogo ini juga menyayangkan kejadian itu, sampai gara gara tidak bisa melunasi iuran sekolah, anak tidak boleh ikut ujian.
“Apalagi anak ini tadi setelah kita cek, dulu masuk di SMA 3 lewat jalur prestasi, beberapa prestasi diperolehnya seperti prestasi lomba pecak silat, lomba prestasi seni lainya,” pungkasnya.
Pasca pertemuan antara pihak sekolah dan Rahmat Taufik, Ia menjamin jika siswa itu telah bisa kembali mengikuti ujian dan tak akan dibebani lagi soal pembiayaan.
“Tadi juga sudah saya sampaikan ke siswa yang bersangkutan agar tetap semangat, jangan minder. Karena dia juga merupakan harapan bangsa ini,” pungkasnya. (mny)