Home Headline Kubota Jepang Kunjungi Kelas Kubota SMK PGRI 2 Ponorogo

Kubota Jepang Kunjungi Kelas Kubota SMK PGRI 2 Ponorogo

0

PONOROGO, (MP) – SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan satu-satunya SMK di Indonesia yang saat ini menjadi  PILOT PROJECT kerjasama oleh pihak KUBOTA untuk wilayah Jawa Timur dan juga Jawa Tengah.

Setelah sukses membuka Kubota Class dan terpilih menjadi bengkel resmi Kubota dengan layanan service keliling, SMK PGRI 2 Ponorogo mendapatkan apresiasi dari PT Kubota.

Tak tanggung-tanggung, SMK yang dipimpin Syamhudi Arifin, SE, MM ini mendapat kunjungan langsung Mr Yamashita dari manager Project Kubota Coorporation Jepang, Rabu (19/9/2018).

Sidak dari Manajemen Kubota Jepang ini didampingi Mr Murata dan Ms Toda selaku Manager Sales and Promotion Departement.

Dalam agenda kunjungan ini, rombongan Kubota Jepang sempat melihat kondisi bengkel untuk memastikan kelayakannya.

Mereka juga melakukan tanya jawab dengan PIC bengkel terkait kegiatan service keliling yang sudah berlangsung.

Dalam sesi meeting dengan Syamhudi Arifin selaku kepala sekolah, PT Kubota juga berbincang seputar rencana pengembangan bengkel resmi.

Mr. Yamashita mengapresiasi keberadaan Kubota Class dan bengkel kubota di SMK PGRI 2 Ponorogo. Lantaran bisa membantu PT Kubota mengatasi dan memudahkan permasalahan user atau konsumen.

“Terima kasih SMK PGRI 2 Ponorogo. PT Kuboto sangat terbantu mendekatkan perusahaan dengan konsumen,” ucapnya.

Syamhudi Arifin Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo mengatakan, kunjungan ini menjadi bukti sekolahnya sukses menjalankan Kubota Class dan Bengkel Resmi Under Lisense PT. KUBOTA INDONESIA, SMK PGRI 2 Ponorogo.

Syamhudi menegaskan, suksesnya Kubota Class dan layanan service ini menjadi bukti bermutunya program pendidikan di sekolahnya.

“Dalam memberikan pelayanan servis tersebut, siswa kami menjalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak PT. Kubota. Lebih dari itu, sekolah kami melakukan inovasi dengan layanan service berbasis android,” ungkapnya.

Di sisi lain, siswa dan guru pun banyak mendapatkan manfaat luar biasa. Sebab, guru sebagai pengajar dan instruktur dapat menambah kemampuannya. Sedangkan skill siswa akan lebih bisa di asah lagi.

Selain itu, siswa akan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen dan jiwa entrepreneur siswa lebih bagus.

Lebih lagi, program ini mendukung suksesnya Nawacita Presiden untuk Swasembada pangan. (sr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here