PONOROGO – Kang Bupati Sugiri Sancoko menyimpan Gemblak di dalam ruangan kerjanya. Namun, Gemblak yang disimpan Kang Bupati berupa sosok patung.
Hal itu dilakukan Kang Bupati Sugiri untuk melawan stigam negatif terkait Gemblak yang selalu menjadi bahan obrolan yang hangat dalam perjalanan Kabupaten Ponorogo dari masa ke masa.
Banyak para warok yang diberi stigma negatif ketika memelihara gemblak karena dianggap melakukan hubungan sesama jenis.
Maka untuk melawan stigma tersebut, Kang Bupati Sugiri Sancoko sengaja menghadirkan sesosok figur Abdi Kinasih di Ruang Kerjanya.
Figur ini merupakan koleksi dari Museum Gubug Wayang yang menggambarkan sosok sejenis gemblak di era Majapahit, Kamis (06/01/2022).
“Ini Kami hadirkan lagi beberapa patung yang sudah mulai kami tarik benang merah dengan Ponorogo. Sementara kami akan membalikkan stigma dengan fakta sejarah. Termasuk stigma tentang gemblak ini ternyata juga ada dalam sejarah Majapahit yang bernama Abdi Kinasih,” ungkapnya.
Kang Giri mengungkapkan bahwa ia sering ditanya mengenai stigma miring terhadap gemblak seringkali dihubungkan dengan homoseksual.
“Dulu Ponorogo ketika bicara reyog, warok, maupun ilmu Kanuragan kemudian orang di stigmakan buruk harus nggemblak. Sudah berulangkali saya ditanya dalam sebuah forum ilmiah”.
Maka untuk menjawab hal tersebut Kang Giri berusaha untuk mencari literatur dan artefak yang sejenis dengan gemblak.
“Saya menjawab pada saat itu bahwa di setiap tokoh, dimanapun dan kapanpun. Dalam sejarah wayang hingga kethoprak pasti dia punya pembantu khusus. Nah dalam hal ini patung yang dibawa oleh teman-teman dari museum wayang ini memang Ponorogo banget,” lanjutnya.
Kang Giri menjelaskan bahwa figur ini bernama Abdi Kinasih. Seorang abdi yang sangat setia kepada tuannya.
“Abdi kinasih ini dilambangkan pada orang yang lemah gemulai. Tapi dia pengabdi sejati. Tidak hanya piawai dalam melayani tapi dia juga loyal dan takdim diatas rata-rata. Kalau ditarik ke era saat ini, maka Gemblak itu ya ajudan,” tegas Kang Bupati.
“Gemblak untuk menambah ilmu itu juga tidak benar, itu hanya turunan dari stigma dan diturunkan kembali sehingga hoax dihoaxkan kembali. Sudah tidak benar,” lanjut Kang Giri.
Bupati yang juga seorang budayawan tersebut mengajak masyarakat untuk melawan stigma gemblak agar generasi penerus tidak salah dalam memahami leluhurnya.
“Kita harus melawan itu dengan literatur yang benar agar anak cucu kita kelak tidak tertipu dengan literasi bodong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” pungkas Kang Giri.
Perlu diketahui untuk kali ini terdapat 14 Showcase sosok figur era Majapahit yang dipamerkan di Graha Kridha Praja Pemkab Ponorogo.
Salah satunya adalah Figur Gemblak atau Abdi Kinasih yang secara spesial dipajang di Ruang Kerja Kang Bupati Sugiri Sancoko. (agus rifai)