PONOROGO – Masa pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020 yang melanda hampir di seluruh belahan bumi ini telah membawa dampak yang cukup signifikan.
Akibat dari pandemi ini, membuat tatanan kehidupan masyarakat berubah. Banyak kebiasaan baru yang harus diterapkan oleh masyarakat, baik dalam kehidupan sosial maupun dalam kehidupan beragama.
Berbagai aturan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah pandemi Covid-19 ini.
“Di masa pandemi ini banyak aturan-aturan baru yang harus diterapkan dalam kehidupan beragama. Antara lain yaitu kegiatan ibadah yang pelaksanaannya harus menerapkan protokol kesehatan, kegiatan pengajian yang menghadirkan banyak orang dilakukan secara virtual atau darling melalui berbagai platform, ditundanya pelaksanaan umroh dan haji yang belum dapat dilaksanakan dan lain sebägainya,” jelas Dr. Hj. Evi Muafiah, M. Ag.
Masyarakat harus mampu berdamai dengan kondisi yang ada saat ini. Segala aktivitas keagamaan di masa pandemi Covid-19, terutama kegiatan beragama yang menimbulkan massa, harus benar-benar diperhatikan.
Menurut Dr. Hj. Evi Muafiah, M. Ag. selaku rektor dari IAIN Ponorogo, meskipun berbagai kebijakan yang telah dibuat untuk menekan penyebaran Covid-19 ini menimbulkan pro dan kontra dari beberapa pihak, namun demikian kemaslahatan umat menjadi sesuatu hal yang harus diutamakan.
“Sehingga di sinilah perlu hadirnya pandangan agama yang melihat sesuatu hal berdasarkan konteks waktu, ruang, dan kondisi yang terjadi saat ini. Sebagaimana Rasulullah, sebagai pemimpin negara yang selalu mengutamakan kemaslahatan bersama dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Pimpinan dari IAIN Ponorogo ini. (mas)