Home Daerah Depresi Sakit Bisul, Warga di Ponorogo ini nekad Gantung Diri di Kandang...

Depresi Sakit Bisul, Warga di Ponorogo ini nekad Gantung Diri di Kandang Kambing

0

PONOROGO – Warga desa Mlarak kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo geger. Pasalnya, salah satu warganya berinisial TW (50 thn) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di depan kandang kambing miliknya, Rabu (28/7/2021).

Korban diduga depresi terhadap penyakit bisulnya yang tak kunjung sembuh.

Kapolsek Mlarak AKP. Sudaroini mengatakan,  setelah mendapat laporan pihaknya bersama Unit Reskrim Polsek Mlarak dan Petugas Piket Polsek Mlarak, beserta Team Inafis dari Sat Reskrim Polres Ponorogo mendatangi TKP ada salah satu warga meninggal dengan gantung diri, yang juga didatangi petugas Media dari Puskesmas Kecamatan Mlarak, Ponorogo.

“TKP  di dukuh Gunung sari Rt. 01 Rw. 02 Desa Mlarak Kecamatan Mlarak Kab. Ponorogo. Korban, Teguh W (50 thn),” katanya.

Barang Bukti yang diamankan petugas, Sandal, Celana pendek warna hitam-abu dan Lampu senter.

Kronologi Kejadian lanjut Kapolsek Mlarak AKP. Daroini, Rabu tgl. 28 Juli 2021, sekira Jam 06.00 Wib, saat Wiji tetangga korban melintas disampung rumah korban untuk berbelanja di toko belakang rumahh korban.

Wiji melihat korban berada di depan kandang kambing, perkiraannya korban sedang buang air kecil.

Ketika Wiji melirik terlihat korban diam saja, barulah Wiji melihat & memperhatikan & ternyata korban dalam keadaan gantung diri.

“Wiji memberitahu warga yang lain  kemudian diajak mekihat bersama-sama untuk memastikan. Setelah tahu benar gantung diri baru memberitahu perangkat desa (Ketua RT) yang kemudian melaporkan kepada Bhabinkamtibmas Deaa Mlarak,” terangnya.

Berdasarkan keterangan dari keluarga bahwa korban mengalami sakit Bisul / Abses (udun ; bhs jawa) yang tidak sembuh”, berawal di tangan, timbul lagi di mata kaki kiri & yang terakhir di jari jempol kaki.

Hasil Riksa Team Inafis dari Sat Reskrim Polres Ponorogo & Petugas Medis dari Puskesmas Kec. Mlarak terhadap korban tidak diketemukan tanda” kekerasan & pada tulang V leher putus.

“Maka dapat diduga bahwa korban meninggal karena gantung diri, setelah dilakukan riksa dan tidak ada tanda tanda penganiayaan korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan, dengan memberikan surat pernyataan bermaterai,” pungkasnya. (mny).

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here