PONOROGO – Harapan akan membaiknya harga gabah oleh petani Ponorogo tampaknya mulai terjadi.
Meski kenaikan itu masih tipis namun tetap di syukuri oleh kaum petani dan juga pedagang gabah.
Pasalnya untuk pedagang gabah dan beras sudah 2 bulan mereka tidak beroperasi karena harga dan pasar yang mandeg.
Dan meski pasar beras maupun gabah belum ramai namun sudah mulai berjalan kembali.
Selain itu, kenaikan harga gabah menjadi harapan petani di sejumlah wilayah Ponorogo utara seperti Kecamatan Ponorogo, Babadan, Sukorejo dan Jenangan diperkirakan satu bulan lagi memasuki panen raya.
“Kenaikannya cukup tipis hanya Rp.100 ,00 hingga Rp.200,00 namun ini cukup lumayan. Karena selama dua bulan kemarin praktis pada seperti mandeg begitu pula dengan harganya. Saya sempat bingung karena kalau dijual gabah merugi. Akhirnya. Walau pasarnya sangat kecil saya jual dalam bentuk beras sehingga hargannya impas tertutup dari penjualan bekatul,” terang Sutin pedagang beras sekaligus petani asal Desa Lembah kecamatan Babadan.
Sutin, Kamis ( 21/07/2021) menyampaikan kenaikan harga gabah yang diikuti oleh kenaikan harga beras terjadi 2 hari ini.
Gabah kering sawah saat ini harganya kisaran Rp.400,00 per kg. Untuk kering giling harganya sudah naik menjadi Rp.410, 00 per kg. Kenaikan ini diduga karena pedagang sudah kehabisan stocknya .
“Untuk harga kering giling ini untuk yang dari petani hargannya sama dengan harga kering sawah yang penennya memakai mesin combine. Karena kwalitas gabah kering petani itu lebih rendah dibawah gabah kering open ,” ungkapnya. (ist)