PONOROGO – Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kembali maju di Pilbup serentak tahun 2020, berpasangan Bambang Tri Wahono. Ipong mengungkapkan janji kampanyenya pada Pilbup 2015 bersama Wakil Bupati Soedjarno yang lalu telah tercapai 100 persen.
Janji-janji politik saat kampanye tahun 2015, seperti Media gambar (poster) Ipong Muchlissoni dengan slogannya Bali Kampung Mbenahi Ponorogo, Emoh Ngapusi Emoh Korupsi terpasang disepanjang jalan Kota Ponorogo.
Kemudian program unggulan Ipong Muchlissoni dan Soedjarno yang membantu keberhasilan dalam strategi komunikasi politik yang dilakukan dan program unggulan utama yang ada di dalam kontrak politik dengan 307 desa.
Tambahan dana khusus perbaikan jalan Desa Rp. 300 juta perdesa pertahun diluar anggaran dana desa yang ada.
Selain itu pidato politik Ipong Muchlissoni terkait program unggulan, program untuk 5 tahun kedepan, dan satu program untuk menjawab keluhan masyarakat yaitu mengenai pembangunan cepat jalan-jalan desa
“Alkhamdulillah sudah, sudah tercapai. Sudah 100 persen (janji politik) tercapai,” ungkap Ipong kepada wartawan, Jum’at (25/09/2020) pukul 19.00 Wib. di rumah dinas Bupati Ponorogo Pringgitan.
Selain itu, Ipong juga menjelaskan, janji-janji seperti peningkatan atau percepatan pembangunan infrastruktur jalan Rp 300 juta/desa/pertahun, Oprasional posyandu balita Rp 6 juta/posyandu/pertahun, Insentif guru ngaji Rp 1.200.000 ribu/guru tpq/tahun.
Hal itu dibuktikan dengan tertuangnya janji-janji tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017 hingga tahun 2020 telah yang dilaksanakan termasuk tahun 2021.
“Semua sudah tertuang dalam RPJMD, diterjemahkan dalam program pemerintah dan 100 persen sudah saya laksanakan. Termasuk untuk tahun 2021, pihaknya sudah mengirimkan rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan Nota Keuangan RAPBD 2021. Telah tersampaikan kepada DPRD Ponorogo untuk disetujui,” katanya.
Ipong menambahkan, janji pemerataan pembangunan 300 juta pertahun perdesa juga sudah dilakukan. “Sudah berjalan sejak tahun 2017 – 2020 dan insyaaloh untuk tahun 2021 dilanjutkan. Sebab, tahun 2020 sedikit terkendala dengan adanya pandemi covid 19, tetapi kebetulan ada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 200 milyar, kita gunakan untuk pembangunan insfrastruktur jalan-jalan poros,” ungkapnya.
Kemudian untuk janji politiknya terkait memberikan bantuan kepada kader-kader posyandu di desa juga sudah kita laksanakan. “Setiap Posyandu kita berikan operasional Rp. 6 juta/tahun, bahkan ada bonus bagi posyandu lansia. Juga Kita siapkan 150 ambulance desa,” jelasnya.
Selain itu, pemberian insentif Guru Ngaji TPQ Diniyah sejak tahun 2017 juga sudah kita laksanakan. “Insentif Guru Ngaji Diniyah sebesar Rp. 100 ribu/bulan atau Rp. 1,2 juta/tahun. Bahkan Guru Paud TK, GTT PTT pun juga dapat, meskipun tidak saya janjikan. Juga bantuan RT perdesa Rp. 2 juta/tahun dan bantuan untuk dasa wisma Rp. 1 juta/tahun juga sudah kita masukkan dalam RAPBD tahun 2021,” ucapnya.
Ipong juga mengungkapkan, selama saya menjabat sebagai Bupati Ponorogo bersama Pak Soedjarno terus berupaya sepenuhnya untuk kemajuan Kabupaten Ponorogo.
“Apa yang bisa saya lakukan dan saya miliki, baik itu pemikiran, tenaga, gagasan, konsep dan lain-lainnya saya wakafkan untuk masyarakat Ponorogo. Dengan harapan Ponorogo kedepan terus maju, berbudaya dan religius,” tukasnya. (mny)