PONOROGO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Ponorogo mengeluarkan empat poin himbauan untuk dilaksanakan anggotanya dalam rangka membantu pemerintah dalam percepatan pencegahan penyebaran covid-19 ini.
Pertama, dalam peliputan wartawan agar berpedoman pada protokol dan SOP penanggulangan Covid-19. Menjaga keamanan, kesehatan dan keselamatan diri.
Kedua, ikut membangun solidaritas, membangun kebersamaan dengan semua pihak dalam penanggulangan Covid-19.
Ketiga, ikut membantu pemerintah daerah dan pihak terkait dalam wujud/ bentuk apapun atas munculnya dampak sosial, ekonomi dari Covid-19.
Keempat, dari segala ikhtiar tidak lupa terus memohon pertolongan Alloh SWT semoga bangsa Indonesia segera terbebas dari Covid -19.
Empat poin ini tertuang dalam Surat Edaran bernomor 04/SE/PWIPPers-Po/II/2020 tertanggal 29 Maret 2020 ditandatangani Ketua PWI Cabang Ponorogo Hadi Sanyoto dan Sekretaris PWI Ponorogo Welas Arso.
Mendasari surat yang dikeluarkan Dewan Pers, menanggapi perkembangan terkini penanggulangan pandemi Covid-19.
Hadi Sanyoto meminta, melalui media masing-masing para wartawan diharapkan membantu mensosialisasikan kepada warga masyarakat untuk patuh terhadap instruksi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
“Secara pribadi para wartawan dibawah naungan PWI Ponorogo juga diharapkan berperan aktif di lingkungannya masing masing,” jelas Ade sapaan akrabnya.
Selain memberikan himbauan, sejumlah gerakan nyata sedang disiapkan PWI Ponorogo dalam membantu dalam pencegahan penyebaran covid-19.
Sementara itu, Sekretaris PWI Ponorogo yang akrab dipanggil Arso ini mengatakan, dalam meliput wabah Corona lebih sulit dibanding meliput konflik atau pun bencana alam.
“Banyak hal tidak terukur dalam meliput wabah. Jadi kita hanya bisa membuat persiapan berdasarkan hal-hal terukur,”ucapnya.
“Ketika yakin harus meliput, ingat, jangan panik. Selalu ada pintu kesalahan, tetapi kalau kita tidak panik, selalu ada pintu untuk membetulkan hal yang salah. Kuncinya ada di logika. Dan logika tidak berjalan bila kita panik,” pungkasnya. (as)