Home Headline Stop ‘Phubbing’, Fenomena Asyik Main HP Tak Peduli Interaksi Sosial

Stop ‘Phubbing’, Fenomena Asyik Main HP Tak Peduli Interaksi Sosial

0

PONOROGO – Efek penggunaan gadget yang tidak terkontrol juga mengubah budaya semua orang termasuk kalangan dewasa atau orang tua dengan munculnya phubbing. Yakni, orang sibuk dengan handphonenya bahkan ketika berinteraksi sosial dengan orang lain.

Istilah phubbing yang kembali viral ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Sejak kelahiran telepon genggam yang serba canggih, banyak orang yang sibuk sendiri dan tidak menghiraukan lawan bicaranya.

Ironi yang nampak nyata itu juga memantik aktifis perempuan Nuurun Nahdiyyah Ketua Fatayat NU Ponorogo untuk bergerak.

Perempuan muda yang kini menjadi kepala MTsN 1 Ponorogo itu menggelorakan kampanye anti phubbing.

“Mari kampanyekan anti phubbing agar saat bertemu dengan orang lain tidak malah asyik dengan hapenya. Itu merusak hubungan sosial,” ungkapnya.

Kampanye anti phubbing ini kata Nuurun penting, apalagi di tengah ketahanan keluarga yang memprihatinkan. Indikasinya tingginya angka perceraian dan ketidakharmoniasan rumah tangga.

“Saya mengajak semuanya siapapun tidak hanya keluarga besar MTsN 1 Ponorogo. Ayo kampanyekan anti phubbing. Tentukan jam-jam khusus tanpa hp. Jadikan waktu itu sarana interaksi dengan keluarga,” sebutnya.

Nuurun menyebutkan, di madrasahnya sendiri pihaknya juga memberikan kebijakan. Salah satunya melarang guru karyawan mengaktifkan handphone saat rapat sekolah.

Madrasahnya juga memberikan kebijakan, bapak ibu guru dilarang mengaktifkan handphone saat melakukan kegiatan belajar.

“Di kelas maupun saat rapat tidak boleh pegang hp. Rapat harus fokus,” sebutnya.

Pihaknya yakin, jika semua kompak, meskipun berat bisa mengurangi efek penggunaan hp yang luar biasa.

“Saya yakin bisa menurunkan degradasi moral. Saya kira salah satu caranya itu,” pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here