Home Headline Luncurkan Kartu BMI Ponorogo Pertama di Indonesia

Luncurkan Kartu BMI Ponorogo Pertama di Indonesia

0

PONOROGO – Banteng Muda Indonesia (BMI) Ponorogo di bawah komando Cholik Agus Dianto bergerak cepat agar keberadaanya bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Terbukti, bersamaan dengan pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) BMI Ponorogo, Sabtu (19/10/2019), diluncurkan pula kartu Banteng Muda Indonesia.

Hebatnya lagi, kartu BMI ini pertama dan satu-satunya diluncurkan oleh DPC BMI Ponorogo.

Launching kartu BMI ini berbasis digital ditandai dengan meletakkan sidik jari telapak tangan di sebuah layar besar videotron.

Peluncuran dilakukan secara bersama oleh Bambang Yuwono Ketua DPC PDIP Ponorogo, Cholik Agus Dianto Ketua DPC BMI Ponorogo, Lisdyarita Wakil Ketua Bidang Ekonomi, dan Perwakilan Pengusaha Muda Millenial.

Sejurus kemudian, muncul sales promotion girl (SPG) yang mengusung replika kartu BMI yang modern dan cocok untuk generasi muda milenial.

Cholik Agus Dianto Ketua DPC BMI Ponorogo menegaskan kartu BMI ini punya fungsi dan manfaat bagi masyarakat.

“Utamanya meringankan beban ekonomi karena akan ada potongan harga sehingga lebih murah,” sebutnya.

Dengan memiliki Kartu BMI, masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.

“Kebutuhan harian seperti sembako kita pasti di bawah harga pasar,”ungkapnya.

Selain kebutuhan primer, BMI Ponorogo juga melayani kebutuhan sekunder dan tersier masyarakat.

“Sekali lagi yang jelas kartu BMI bisa meringankan masyarakat karena harga di bawah standar,” sebutnya.

Adanya kartu BMI ini mendapat antusias tinggi pemuda. “Sudah banyak yang bergabung. Tidak hanya Ponorogo, bahkan sudah merambah karesidenan Madiun,” ungkapnya.

Agus menyebutkan, tidak sulit untuk bisa mendapatkan kartu BMI. Cukup datang di sekretariat jalan Batoro Katong No 42 Ponorogo dengan menunjukkan identitas KTP dan mengisi form dan interview.

“Sebagai bentuk kebanggaan calon anggota cukup membeli seragam BMI maka kartu bisa diberikan. Hanya sekali setelah itu tidak ada iuran apapun,” ujarnya.

Agus menegaskan, BMI memang berjuang di bidang ekonomi terlebih dahulu untuk mengurangi kemiskinan.

“Prinsip kami ekonomi menuju politik bukan politik menuju ekonomi. Dengan konsen dengan masalah kebutuhan utama itu tanpa disuruh masyarakat yang akan bisa menilai apa manfaatnya,” pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here