Home Headline Peningkatan Atmosfer Akademik, Pascasarjana IAIN Ponorogo Bedah Buku Berkala

Peningkatan Atmosfer Akademik, Pascasarjana IAIN Ponorogo Bedah Buku Berkala

0

PONOROGO – Berbagai macam cara dilakukan Pascasarjana IAIN Ponorogo dalam meningkatkan otmosfer akademik. Salah satunya yakni dengan menggelar bedah buku berkala tiap semester.

Tak tanggung-tanggung, dalam bulan Oktober-Nopember ini saja Pascasarjana IAIN Ponorogo bakal menggelar 4 kali bedah buku. Hebatnya, ada 7 buku yang yang dibedah secara berseri. Buku-buku tersebut merupakan karya para penulis internal dan eksternal IAIN/UIN se-Indonesia.

Seperti bedah buku berkala Pascasarjana IAIN Ponorogo yang digelar, Jum’at (11/10/2019). Kali ini ada dua buku yang dibeda.

Pertama buku karya Islah Gusmian (Dosen IAIN Surakarta) yang berjudul Tafsir Al-Qur’an dan Kekuasaan di Indonesia dan buku karya Dr. Aksin (Dosen Pascasarjana IAIN Ponorogo) yang bertitel Kontestasi Merebut Kebenaran Islam di Idonesia: dari Berislam secara Teologis ke Berislam secara Humanis.

Sang penulis Islah Gusmiyan Kaprodi S3 IAIN Surakarta ini menyebutkan inti bukunya adalah melihat bagaimana Al Quran ditafsirkan sepanjang kebijakan era rezim orde baru. “Kalau dirumuskan ada tiga tafsir, yakni tafsir kritis, tafsir gincu dan tafsir bungkam,” sebutnya. Tafsir al-Qur’an menurut Gusmian tidak terlepas dari sosiologi pengetahuan sang penafsir.

Sementara penulis kedua, Aksin Wijaya menjelaskan tentang adanya ayat-ayat al-Qur’an yang terkesan kontradiktif, yakni al-Baqarah: 62 dan Ali Imran: 85.

Akibatnya lahir pemahaman beragam tentang Islam. Pemahaman mainstream selama ini “Islam” adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saja dengan (Ali Imran: 85), di sisi lain, al-Qur’an menyebut “Islam” sudah ada sebelum kehadiran nabi Muhammad, dan dianut oleh semua Nabi (al-Baqarah: 62).

Pemahaman terhadap dua ayat ini mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang sikap al-Qur’an terhadap penganut agama di luar agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, terutama Yahudi dan Nasrani. Berdasar latar belakang ini Buku Aksin hendak membahas dua masalah utama, yakni: esensi Islam dan sikap al-Qur’an terhadap Yahudi dan Nasrani.

Berdasar tuturan Aksin adalah bahwa al-Qur’an mendahulukan sikap apresiatifnya terhadap penganut Yahudi dan Nasrani.

Mereka merupakan bagian dari monoteisme Islam dan hanifiyah Ibrahim. Perbedaan di antara ketiganya hanya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang bersifat furu’iyah, bukan ushuliyah, baik akidah maupun syari’ah.

Karena itulah, al-Qur’an mengajarkan umatnya agar bersikap toleransi kepada Yahudi dan Nasrani, bersikap bijak, memberi nasehat yang baik, dan jika pun harus berdialog, maka berdialoglah dengan cara yang paling baik “ahsan”.

Abid Rohmanu, Wakil Direktur Pascasarjana, menuturkan masih ada lima buku lagi yang hendak dibedah yang ditulis oleh: Abad Badruzzaman, Abid Rohmanu, Ahmad Luthfi, Muntahibun Nafis, dan Edi AH Eyubenu.

Bedah buku ini sambungnya, adalah komitmen Direktur Pascasarjana IAIN Ponorogo, Dr. Aksin, dalam pembentukan karakter mahasiswa sebagai makhluk intelektual yang berkualitas akademik. “Bedah buku berkala adalah di antara kegiatan unggulan dari sekian kegiatan ilmiah Pascasarjana”, pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here