Home Birokrasi Solidaritas Yes, Ribuan Guru PGRI Ponorogo Long March, Thohari: Gubernur Jatim Tidak...

Solidaritas Yes, Ribuan Guru PGRI Ponorogo Long March, Thohari: Gubernur Jatim Tidak Boleh Semena-Mena Mutasi Guru

0

KOTA, Media Ponorogo – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ponorogo menepati janjinya dengan turun jalan menggelar aksi solidaritas long march ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Disdik Jatim) Wilayah Ponorogo dan Magetan.

Sekitar 2000 guru dari 23 cabang PGRI se-Kabupaten berkumpul terlebih dahulu di depan Gedung Terpadu Ponorogo sebelum melanjutkan perjalanan.

Aksi yang dipimpin Ketua PGRI Ponorogo Ruskamto dan Sekretaris Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI Thohari bertujuan mengantar surat somasi yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi.

Kantor Cabdindik Jatim Wilayah Ponorogo-Magetan dipilih sebagai tempat penyerahan sebagai representasi dinas pendidikan di daerah.

“Ini wujud solidaritas kita bersama bahwa Gubernur Jawa Timur tidak boleh semena-mena dalam melakukan tindakan mutasi,” tegas Thohari dalam keterangan kepada wartawan.

Aksi tersebut dipicu mutasi Kepala SMKN 1 Ponorogo, Katenan, yang baru menjabat sekitar enam bulan namun tiba-tiba dipindahkan ke SMAN 1 Tegalombo, Kabupaten Pacitan. PGRI menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025.

Dalam aturan tersebut, masa jabatan kepala sekolah minimal dua tahun di sekolah asal sebelum dapat dimutasi. Namun ketentuan itu dinilai tidak dijalankan oleh Cabdindik Jawa Timur.

“Hal ini tidak hanya menyangkut Pak Katenan yang dimutasi dari Kepala SMKN 1 Ponorogo ke SMA Tegalombo padahal masa jabatan belum mencapai 6 tahun, tapi lebih luas tentang kepastian aturan yang harus ditegakkan sebagai wujud kepastian hukum bagi semua guru,” tambahnya.

Ruskamto menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari komitmen organisasi PGRI dalam memegang teguh slogan solidaritas.

“Kita mampu buktikan bahwa kita solid, bersatu, dan kompak dalam memperjuangkan ketidakadilan yang menimpa guru – baik pengurus maupun anggota, kita bela bersama,” ujar dia.

Selama long march dan penyerahan surat, para peserta yang mengenakan seragam PGRI tampak menjalankan aksi dengan lancar dan tertib.

Tidak ada orasi atau pengeras suara yang dilakukan, sebagai wujud kesantunan mereka dalam menyampaikan aspirasi. (ist/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here