KOTA, Media Ponorogo – Malam pergantian tahun 2026 di Ponorogo tidak akan dihiasi dengan pesta kembang api seperti biasa. Pemerintah Kabupaten (Pamkab) Ponorogo memutuskan untuk meniadakannya.
Hal ini mengikuti arahan pemerintah pusat dan larangan Kapolri Jendral Listyo Sigit yang tidak akan memberikan izin.
Selain karena keputusan otoritas, pembatalan pesta kembang api juga menjadi wujud empati terhadap saudara yang terdampak bencana alam di berbagai wilayah, antara lain Sumatera dan Aceh.
Menurut Plt Bupati Ponorogo Lisdyarita, perayaan malam Tahun Baru ini akan digelar dengan cara yang lebih sederhana namun lebih bermakna.
“Kami minta maaf, memang rencana awal ada kembang api. Tapi nanti ditiadakan sebagai wujud empati terhadap korban bencana,” ungkap Lisdyarita.
Meskipun tanpa kembang api, acara pergantian tahun tetap akan diadakan.
Pamkab mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam istighosah bersama di lokasi Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Kecamatan Sampung.
“Mari berdoa bersama dan istighosah di MRMP,” pungkasnya.
Rencananya, pada malam 31 Desember 2025 mendatang, masyarakat akan berkumpul di sana untuk memanjatkan do’a agar tahun 2026 membawa kebaikan yang lebih banyak bagi Ponorogo dibandingkan tahun sebelumnya.
Masyarakat diundang untuk berbondong-bondong mengikuti kegiatan tersebut. (ist/mas)










































