SIMAN, Media Ponorogo – Isak tangis pecah saat mobil ambulans yang membawa jenazah Dina Martiana, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Tajug, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo tiba di rumah duka pada Kamis malam (25/12/2025).
Almarhumah merupakan korban musibah kebakaran apartemen di WangFung Court, Taipo, Hongkong, beberapa waktu lalu.
Jenazah tiba sekitar pukul 22.00 WIB dengan pengawalan ketat. Kedatangan “Pahlawan Devisa” ini disambut oleh ratusan pelayat yang sudah memadati rumah duka di Jalan Madrim sejak sore hari.
Setibanya di lokasi, peti jenazah langsung diserahterimakan oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kepada pihak keluarga.
Dihadiri Pejabat dan Tokoh Daerah
Prosesi penyambutan dan pemakaman ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Dwi Agus Prayitno, S.H., M.Si., serta perwakilan dari Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu RI, BP3MI Jawa Timur, Disnaker Kabupaten Ponorogo, warga sekitar dan sejumlah awak media.
Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto, yang memimpin langsung pengamanan di lokasi, menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang menimpa warga Siman tersebut.
“Kami keluarga besar Polsek Siman mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Almarhumah Ibu Dina Martiana. Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan,” ujar AKP Nanang Budianto di sela-sela kegiatan.
Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian memastikan seluruh rangkaian prosesi, mulai dari kedatangan hingga pemakaman, berjalan dengan aman dan khidmat.
Prosesi Pemakaman Malam Hari
Atas permintaan pihak keluarga, peti jenazah sempat dibuka untuk disaksikan terakhir kalinya sebelum dilakukan sholat jenazah.
Suasana haru menyelimuti momen tersebut saat sang suami, Suhodo, dan sanak saudara memberikan penghormatan terakhir.
Tepat pukul 22.30 WIB, jenazah diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Sukun, Desa Tajug.
Sekitar 400 orang, yang terdiri dari keluarga, perangkat desa, serta warga sekitar (takjiyin), ikut mengantarkan almarhumah ke liang lahat.
Kepulangan Dina Martiana menjadi pengingat akan perjuangan berat para PMI di luar negeri. Pemerintah melalui Kemenlu dan BP2MI menyatakan akan terus memfasilitasi pemenuhan hak-hak almarhumah pasca musibah ini. (mny)














































