Home Ponorogo Emak-Emak Gelar Istighosah & Doa Bersama untuk Ketentraman Ponorogo

Emak-Emak Gelar Istighosah & Doa Bersama untuk Ketentraman Ponorogo

0

SIMAN, Media Ponorogo – Ratusan warga dan emak-emak di Kecamatan Siman menggelar istighosah dan doa bersama untuk ketentraman Ponorogo pada Sabtu siang (15/11/2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap Kabupaten Ponorogo.

Apalagi pasca-Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Sugiri Sancoko dan tiga tersangka lainnya pada 7 November lalu.

Bertempat di kediaman salah seorang warga, acara ini dihadiri tokoh masyarakat dan ibu-ibu yang menamakan diri “Peduli Ponorogo”.

Mereka memanjatkan doa agar Ponorogo tetap aman, kondusif, dan damai, serta berharap kasus korupsi tidak lagi terjadi di Bumi Reog.

Suprihatin, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa Sugiri Sancoko dikenal sebagai bupati yang dekat dengan masyarakat.

“Pak Bupati memang orangnya baik, selalu memperhatikan dan mendekat. Sulit melupakan kebaikan beliau, dan kami terus berdoa agar beliau kuat, tabah, dan sehat dalam menghadapi urusan ini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Sugeng Hariyono, seorang tokoh agama, menyampaikan bahwa masyarakat Ponorogo tetap guyub rukun.

“Di mata masyarakat, Pak Bupati Sugiri luar biasa. Kita mengambil hikmahnya, bahwa beliau adalah orang baik, merakyat, dan merangkul semuanya tanpa membeda-bedakan,” tuturnya.

Para peserta istighosah mengaku terkejut dengan OTT yang dilakukan KPK.

Pasalnya, bupati yang baru menjabat kembali sekitar delapan bulan lalu ini dinilai sangat dekat dengan masyarakat.

Mereka menyayangkan Sugiri Sancoko menjadi tersangka dalam kasus jual beli jabatan.

Selain mendoakan Sugiri Sancoko dan keluarga agar diberi kekuatan, mereka juga berharap Ponorogo tetap aman dan kondusif.

Seperti diketahui, KPK telah menangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekretaris Daerah, Direktur RSUD, dan seorang pemborong proyek RSUD atas dugaan kasus jual beli jabatan. Dalam OTT tersebut, KPK menyita uang senilai 500 juta rupiah. (ist/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here