Home Headline Adu Banteng Scoopy vs Mobil Tangki, Pelajar SMP di Ponorogo Meninggal Dunia

Adu Banteng Scoopy vs Mobil Tangki, Pelajar SMP di Ponorogo Meninggal Dunia

0

SIMAN, Media Ponorogo – Kecelakaan adu banteng kembali terjadi di Ponorogo dan menelan korban jiwa. Seorang pelajar berusia 13 tahun meninggal dunia usai terlibat tabrak depan dengan kendaraan mobil tangki di Jalan Halim Perdana Kusuma, Desa Tajug, Kecamatan Siman, Kamis pagi (13/11/2025).

Insiden tragis itu terjadi tepat di timur Balai Desa Tajug sekitar pukul 06.45 WIB, saat jam keberangkatan sekolah.

Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto, membenarkan peristiwa kecelakaan tersebut. “Benar, terjadi laka lantas yang melibatkan mobil tangki dan sepeda motor Scoopy. Kejadiannya sekitar pukul 06.45 WIB,” ujarnya.

AKP Nanang menjelaskan, kendaraan mobil tangki bernomor polisi B 9287 SFV dikemudikan Beny Susanto (45), warga Dukuh Keleng, Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel. Sementara sepeda motor Honda Scoopy bernopol AE 6127 TH dikendarai oleh RV (13), pelajar asal Sukun Sidoharjo, Pulung.

Akibat tabrakan itu, pengemudi mobil tangki dinyatakan selamat. Namun pengendara Scoopy mengalami luka parah di bagian kepala. “Pengendara sepeda motor meninggal dunia di rumah sakit,” ungkap Kapolsek.

Kronologis kejadian tambah Kapolsek Siman, dari hasil olah tempat kejadian, mobil tangki melaju dari arah barat ke timur, sedangkan motor Scoopy melaju dari arah berlawanan, yakni timur ke barat.

Kondisi lalu lintas yang ramai pada jam tersebut serta ukuran mobil tangki yang besar diduga turut mempengaruhi jarak pandang dan ruang gerak di jalan.

“Karena situasi arus lalu lintas ramai dan kendaraan mobil tangki berukuran besar, ditambah kurang hati-hatinya pengendara sepeda motor, akhirnya terjadi laka,” jelas AKP Nanang.

Kasus kecelakaan ini telah ditangani dan dilaporkan ke Unit Satlantas Polres Ponorogo untuk proses lebih lanjut.

Kapolsek Siman mengimbau para orang tua untuk tidak mengizinkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor.

“Seyogyanya anak yang masih di bawah umur dan belum memiliki SIM diantar saat berangkat sekolah. Pada jam sekolah mereka sering terburu-buru dan kurang memahami kondisi keramaian lalu lintas,” pesannya. (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here