Home Budaya Ponorogo Mendunia: Raih UCCN Masuk Jaringan 408 Kota Kreatif UNESCO 2025

Ponorogo Mendunia: Raih UCCN Masuk Jaringan 408 Kota Kreatif UNESCO 2025

0

KOTA, Media Ponorogo – Kabar gembira datang dari Bumi Reog! UNESCO secara resmi mengumumkan Ponorogo sebagai anggota baru UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025 untuk kategori Crafts and Folk Art.

Pengakuan prestisius ini menempatkan Ponorogo dalam jaringan 408 kota kreatif dari lebih 100 negara di seluruh dunia, yang menjadikan budaya sebagai motor penggerak inovasi dan identitas masyarakat.

Pengumuman bersejarah ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, melalui laman resmi unesco.org.

Dengan demikian, Ponorogo kini bersanding dengan kota-kota kreatif internasional lainnya, membuka lembaran baru dalam pengembangan seni tradisi, budaya, dan ekonomi kreatif.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proses panjang ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, UNESCO, dan semua pihak yang telah bekerja keras. Keberhasilan ini adalah hasil kerja serentak, dan kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Sugiri menambahkan, status kota kreatif UNESCO ini membawa tanggung jawab besar untuk terus mengembangkan potensi daerah, khususnya dalam bidang kriya dan seni pertunjukan.

“Tugas kita setelah ditetapkan sebagai kota berjejaring UNESCO adalah mengisi status ini dengan berbagai kegiatan kreatif, terutama di bidang craft dan folk art. Dua sektor ini menjadi andalan kita untuk memutar roda ekonomi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Sugiri menjelaskan bahwa dengan bergabungnya Ponorogo dalam UCCN, secara otomatis Ponorogo terhubung dengan lebih dari 300 kota lain di dunia.

“Ini seperti sister city, di mana akan ada saling promosi wisata, pertukaran kreativitas, pelestarian budaya, dan kolaborasi yang saling menguntungkan,” jelasnya.

Ke depan, Pemkab Ponorogo akan terus berbenah diri di semua sektor, mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia, untuk mendukung pertumbuhan kota yang berkelanjutan.

“Mimpi besar saya adalah melibatkan anak muda dalam pembangunan, sehingga ada kesinambungan dan kelanjutan pembangunan yang kreatif, ekonomis, dan beradab,” imbuhnya.

Pengakuan UNESCO ini menjadi kado istimewa bagi Ponorogo, melengkapi keberhasilan Reog Ponorogo yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (ICH) UNESCO pada tahun 2024 lalu.

“Dua entitas ini, Reog dan UCCN, semoga bisa saling bersinergi dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Ponorogo,” pungkas Bupati Sugiri.

Ponorogo kini bersiap untuk berpartisipasi dalam Konferensi Tahunan Kota Kreatif UNESCO 2026 di Essaouira, Maroko, serta menjalin kolaborasi dengan kota-kota kreatif lainnya di seluruh dunia.

Status ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga amanah untuk terus melestarikan budaya, mengembangkan kreativitas, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ponorogo. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here