KOTA, Media Ponorogo – Kabupaten Ponorogo resmi ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-X tahun 2025.
Kepastian ini diumumkan langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, usai menerima kunjungan sejumlah tokoh pesantren Jawa Timur di Pringgitan, Senin (29/09/2025).
Dalam pertemuan tersebut hadir KH. Luqman Harist Dimyathi (Pengasuh Ponpes Termas Pacitan), KH. Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans (Pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang), serta Ibu Nyai Munif Djazuli (Pimpinan Ponpes Ploso Kediri).
Penunjukan ini menjadi momentum penting bagi Ponorogo, yang dikenal sebagai Bumi Reog, untuk menunjukkan akar peradaban pesantren yang kuat.
Bupati Sugiri Sancoko menyatakan, peringatan HSN tahun ini akan menjadi momentum deklarasi Gerakan Ayo Mondok (GAM).
Gerakan ini bertujuan untuk menekankan pentingnya pendidikan karakter di pesantren.
“Gerakan ini sangat bagus. Kurikulum pondok bukan hanya soal ilmu atau ngaji, tapi juga transfer karakter melalui keteladanan para kiai. Maka GAM ini menjadi gerakan serentak untuk membangun kesadaran pentingnya mondok,” ujarnya.
Tanggal pasti pelaksanaan HSN di Aloon-Aloon Ponorogo masih akan dirapatkan lebih lanjut, termasuk rangkaian acara yang akan digelar.
KH. Luqman Harist Dimyathi menjelaskan, dipilihnya Ponorogo sebagai pusat peringatan HSN didasari oleh sejarah panjang pesantren di wilayah ini.
Salah satunya adalah Pesantren Tegalsari yang didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari sekitar tahun 1675.
“Berangkat dari sejarah itu, kami ingin memboyong HSN ke Ponorogo. Selain perayaan, akan digelar Halaqoh Nasional di Ponpes Mayak. Reog Ponorogo juga akan tampil, karena sudah diakui UNESCO. Harapan kami, pesantren juga bisa menyusul diakui sebagai warisan budaya dunia,” jelas Gus Lukman.
Gus Hans menambahkan, pihaknya tengah menyusun roadmap agar pesantren bisa diakui sebagai kebudayaan intangible oleh UNESCO.
“Pesantren bukan lembaga baru, sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Hubungan pesantren dan budaya sangat erat, dan itu akan kami tunjukkan lewat acara ini,” tegasnya.
Selain itu, Gus Hans juga mengungkapkan akan me-launching Gramedia Network, sebuah jejaring media pesantren se-Indonesia yang akan menjadi garda terdepan dalam publikasi kegiatan pesantren.
“Launching Gramedia Network akan dilakukan di Ponorogo. Banyak kegiatan menarik lainnya. Semoga mendapat sambutan hangat dari masyarakat,” pungkasnya.
Peringatan HSN ke-X di Ponorogo diharapkan tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran pesantren dalam pendidikan karakter dan pelestarian budaya bangsa. (adv/mas)