KOTA, Media Ponorogo – Di tengah ramai kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan & Perdesaan (PBB-P2) yang menghangat di berbagai daerah, Kabupaten Ponorogo mengambil sikap berbeda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo, Agus Pramono, menegaskan bahwa Pemkab tidak menaikkan PBB seperti yang terjadi di Kabupaten Pati.
Penegasan ini sekaligus menjawab visi misi Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menuju Rp 1 triliun.
Agus Pramono memastikan, target tersebut tidak akan dicapai dengan membebani masyarakat melalui kenaikan PBB.
“Kita tidak akan seperti Pati yang menaikkan PBB hingga 250 persen. Ponorogo punya cara sendiri yang tidak akan membebani rakyat,” ujarnya.
Target pendapatan asli daerah (PAD) tetap digenjot dengan skema pemutakhiran data pajak.
Selain itu, pemkab juga mengerek nilai aset dengan menambah kawasan wisata dan pusat keramaian.
Efeknya, nilai land value capture (LVC) naik, sehingga NJOP, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan pengalihan tanah/bangunan ikut terdongkrak. “Kalau transaksi, yang beli tentu orang mampu,” imbuhnya.
Agus meyakinkan masyarakat bahwa Ponorogo tidak akan mengikuti jejak Pati, Jombang, atau daerah lain yang menaikkan PBB. “Insya Allah Ponorogo adem ayem dan tetap bergeliat,” katanya.
Salah satu strategi utama Pemkab Ponorogo adalah menumbuhkan potensi ekonomi melalui pengembangan sektor pariwisata.
Selama satu bulan terakhir, Ponorogo gencar menggelar berbagai event untuk menarik wisatawan dan menggerakkan roda perekonomian.
“Mulai akhir Juli ada Grebeg Suro, disambung Ponorogo Rikolo Semono, dilanjut Hari Jadi Ke-529 Ponorogo 11 Agustus, disusul 17 Agustus HUT Ke-80 RI. Bahkan terakhir, tanggal 30 Agustus malam, kita menghadirkan Dewa 19 di Alun-Alun,” bebernya.
Menurut Agus, rangkaian kegiatan tersebut merupakan wujud dari pemikiran Bupati Sugiri untuk terus memutar roda perekonomian.
Ia mencontohkan kesuksesan acara Ponorogo Rikolo Semono yang menampilkan pejabat berpakaian komprang ala era 70-an.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dan ini tentu berdampak pada perputaran uang yang membuat Ponorogo terus berkembang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agus memaparkan data kenaikan PAD yang signifikan selama kepemimpinan Bupati Sugiri.
“Sebelum Bupati Sugiri masuk, pendapatan kita Rp 252 miliar. Sekarang sudah mencapai Rp 508 miliar. Cita-cita kita bersama, sampai 2029-2030, PAD bisa mencapai satu triliun,” pungkasnya. (mas)