KOTA, Media Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo meluncurkan program inovatif “Desa Hebat” untuk mendorong percepatan pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program ini bukan sekadar kompetisi, melainkan upaya terukur dan terpadu untuk memajukan desa-desa di Kabupaten Ponorogo. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memimpin langsung rapat koordinasi program ini pada Selasa (5/8/2025) di Ruang Bantarangin.
Kang Giri, sapaan akrab Bupati Sugiri, menjelaskan bahwa program Desa Hebat menggunakan tiga klasifikasi anugerah: Desa Hebat Purwa, Desa Hebat Madya, dan Desa Hebat Wisesa.
Penilaian didasarkan pada delapan indikator kunci yang meliputi infrastruktur memadai, tata kelola pemerintahan yang baik, pertumbuhan ekonomi desa, kesehatan dan pendidikan masyarakat, keamanan dan ketertiban, kelestarian lingkungan hidup, pengembangan budaya dan pariwisata, serta transformasi digital dan inovasi ketahanan pangan.
“Program ini mendorong desa-desa untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam memenuhi kriteria pembangunan yang dibutuhkan di masa depan,” ujar Kang Giri.
Ia menambahkan bahwa instrumen penilaian yang komprehensif telah disiapkan dan disosialisasikan kepada perangkat daerah, camat, dan desa.
Pengisian data dan kelengkapan dokumen akan berlangsung pada Oktober hingga November 2025, dilanjutkan dengan verifikasi administrasi dan lapangan. Pengumuman dan penganugerahan desa terbaik direncanakan pada Desember 2025.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Ponorogo menyiapkan penghargaan yang sangat menarik bagi desa-desa yang berhasil memenuhi kriteria Desa Hebat.
Penghargaan tersebut berupa dana pengembangan sebesar satu miliar rupiah, dana fasilitasi kecamatan, dan insentif desa.
Hal ini menunjukkan komitmen nyata Pemkab Ponorogo dalam mendukung pembangunan desa.
Kang Giri menekankan pentingnya peran aktif kepala desa dalam mengatasi berbagai isu di wilayahnya.
Kepemimpinan yang aktif dan responsif akan mendorong kemandirian desa dan daya saingnya dalam pembangunan daerah.
“Kabupaten yang hebat berawal dari desa yang hebat,” tegasnya.
Program ini juga sejalan dengan target Pemkab Ponorogo untuk mencapai angka stunting yang rendah, menekan angka kematian ibu dan bayi, serta menghilangkan praktik dispensasi nikah.
Desa-desa juga didorong untuk meningkatkan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, keamanan, kelestarian lingkungan, dan beralih ke pertanian organik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono, menambahkan pentingnya pemahaman program Desa Hebat hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Koordinasi lintas sektor dan persepsi yang sama tentang tujuan dan indikator program sangat krusial untuk menghindari multitafsir dan mendorong partisipasi aktif dari desa.
Desa tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif menggali potensi wilayahnya, termasuk dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).
Pemkab Ponorogo menargetkan PAD satu triliun rupiah, dan desa-desa diharapkan berperan aktif dalam mencapai target tersebut.
Program Desa Hebat merupakan langkah strategis Pemkab Ponorogo untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya membangun desa yang maju dan sejahtera. (kominfo)