DESA NGROGUNG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University 2025 menyelenggarakan Lokakarya 2 di Balai Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo pada Kamis (31/7).
Acara ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung selama 40 hari.
Fokus utama program adalah pengembangan inovasi desa di bidang UMKM, kesehatan, pendidikan, pertanian, teknologi informasi, dan lingkungan berkelanjutan.
Lokakarya dibuka dengan sambutan dari Koordinator Desa Alvin Dwi Putranto serta Kepala Desa Ngrogung, Bapak Marsono.
Mahasiswa memaparkan hasil program yang diawali dari pelatihan digitalisasi UMKM, berupa pembuatan akun Shopee Affiliate dan WhatsApp Business, disertai penyusunan booklet panduan promosi digital.
Kemudian dilanjutkan dengan inovasi olahan pangan berupa puding jagung lokal serta desain label legal “Kemasan Punya Cerita” untuk mendukung legalisasi produk PIRT.
Di bidang kesehatan, diperkenalkan Program CERDAS (Cegah Risiko Demensia dan Atur GGL) di Posyandu Dukuh Jati dan Pule, yang mengedukasi warga mengenai pola makan sehat dan deteksi dini risiko demensia.
Selain itu, dilakukan pula Program PHBS di SDN 1 dan 2 Ngrogung yang mengajarkan praktik cuci tangan, kebersihan kuku, serta gigi melalui kuis dan poster edukatif.
Bidang pendidikan turut diwarnai dengan Program BIBIT (18 Juli) yang menanamkan minat bercocok tanam sejak dini, serta Laboratorium Cilik (15 & 17 Juli) yang menghadirkan eksperimen sains sederhana dan menyenangkan.
Di sisi literasi bahasa, program Ngrogung Berbahasa memperkenalkan kosakata dalam tiga bahasa—Bahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris—dengan media visual seperti flash card di ruang kelas.
Salah satu program penting lainnya adalah penyusunan Buku Profil Desa Ngrogung. Mahasiswa melakukan observasi lapangan dan wawancara mendalam sejak 26 Juni hingga 27 Juli 2025.
Dokumen ini memuat data demografi, kelembagaan, potensi lokal, dan sarana prasarana desa secara lengkap, dan dicetak dalam bentuk fisik serta diunggah secara digital melalui platform Scribd.
Buku ini diharapkan menjadi referensi resmi dalam penyusunan RPJMDes dan kegiatan pengabdian selanjutnya.
Sementara itu, dalam program Ngrogung Goes to Digital, mahasiswa juga berhasil mengembangkan prototipe website desa yang memuat informasi profil, struktur pemerintahan, berita terkini, serta potensi lokal.
Website ini dirancang sebagai media informasi resmi yang dapat memperkuat transparansi, promosi desa, dan akses komunikasi digital antara pemerintah desa dan masyarakat luas.
Antusiasme perangkat desa terhadap pengembangan ini sangat tinggi, dan diharapkan website ini dapat diaktivasi secara penuh ke depannya.
Sebagai inovasi lingkungan dan pertanian, disusun pula booklet sistem pemanenan air hujan dan irigasi tetes.
Buku ini memuat panduan teknis, manfaat, serta desain 2D dan 3D sistem irigasi yang hemat air dan mudah dirawat, sebagai upaya adaptif terhadap perubahan iklim sekaligus peningkatan ketahanan pertanian.
Lokakarya ditutup dengan penyerahan cendera mata dan penayangan video kilas balik yang mendokumentasikan perjalanan KKN mahasiswa IPB di Desa Ngrogung.
Sinergi dan kolaborasi yang terbangun diharapkan dapat terus berlanjut melalui program-program berkelanjutan yang memberdayakan masyarakat desa. (***)
