KAUMAN, Media Ponorogo – SMK PGRI Somoroto, yang dikenal sebagai “SMK-ne Wong Kutho Kulon,” menunjukkan komitmen kuatnya dalam melestarikan budaya lokal dengan partisipasi aktifnya di Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025.
Kehadiran SMK ini semakin istimewa karena bertepatan dengan kunjungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ke acara tahunan tersebut di wilayah Kulon Kali.
Lebih dari sekadar partisipasi, SMK PGRI Somoroto, di bawah kepemimpinan Deky Susanto, S.Pd., berperan sentral dalam rangkaian acara, mulai dari buceng porak dan bedhol pusoko.
Sebanyak 40 siswa, yang akrab disapa “Smerizom,” turut serta dalam berbagai kegiatan.
Puncaknya, pada kirab budaya Sabtu (26/7/2025), SMK PGRI Somoroto dipercaya memerankan tokoh Bupati Ponorogo ketiga, Raden Mas Brotodirjo.
Penampilan siswa pilihan yang berperan sebagai Bupati tersebut semakin memukau dengan pengawalan 16 taruna-taruni pasukan penegak disiplin sekolah, serta diiringi empat penari.
Di sepanjang rute kirab, mulai dari Monumen Bantarangin hingga berkeliling Kecamatan Kauman, mereka berkesempatan berinteraksi dan menghibur masyarakat.
Deky Susanto menjelaskan, keikutsertaan aktif SMK PGRI Somoroto dalam Grebeg Suro, baik di pusat kota maupun di Kutho Kulon, merupakan wujud nyata pelestarian budaya.
“Karena sekolah kami berada di Kutho Kulon, SMK PGRI Somoroto berkomitmen aktif melestarikan budaya Grebeg Suro,” ujarnya.
Lebih dari itu, partisipasi ini juga menjadi sarana edukasi bagi siswa tentang pentingnya melestarikan budaya dan jati diri.
Kreativitas siswa Smerizom juga terpancar melalui desain dan modifikasi mobil hias yang mereka buat sendiri. “Mobil hias ini karya anak-anak kami,” kata Deky dengan bangga.
Sukses dalam kegiatan budaya tak lantas mengabaikan prestasi akademik.
Deky menambahkan, di tahun ajaran baru ini, SMK PGRI Somoroto semakin dipercaya masyarakat, tidak hanya dari wilayah Kutho Kulon (Kecamatan Kauman, Jambon, Badegan, Sukorejo, dan Sampung), tetapi juga dari Kecamatan Kota, Sawoo hingga Ngrayun.
“Alhamdulillah, kapasitas 4 kelas terpenuhi dengan total siswa baru 130 orang,” ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa SMK PGRI Somoroto, meskipun berlabel “SMK-ne Wong Kutho Kulon,” telah menjelma menjadi pilihan favorit siswa dari berbagai penjuru Kabupaten Ponorogo.
“Ke depan, SMK PGRI Somoroto akan menjadi SMK-nya Wong Ponorogo,” tegas Deky.
Harapan ke depan, SMK PGRI Somoroto terus berperan dalam mencetak generasi muda yang berkarakter dan berkompeten.
Keberhasilan sejumlah siswa yang lolos program pemagangan di Jepang, termasuk di perusahaan ternama seperti Cemko.
Hal ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. (mas)