SIMAN, Media Ponorogo – Alumni Millennium Baru (ALMIBA) angkatan 34 Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar sukses menggelar reuni perak selama tiga hari, 4-6 Juli 2025.
Acara bertajuk “Napak Tilas 25 Tahun Almiba 34: Merajut Ukhwah dan Meningkatkan Solidaritas” ini dihadiri lebih dari 300 alumni dan keluarga dari berbagai penjuru Indonesia.
Reuni ini bukan sekadar pertemuan, melainkan perpaduan apik antara nostalgia masa lalu dan kegiatan pengembangan diri yang inspiratif.
Nostalgia dan Aktivitas Bermakna
Reuni perak ini dirancang dengan matang, memadukan unsur nostalgia dengan kegiatan-kegiatan bermakna.
Acara selama tiga hari tersebut dikemas dengan berbagai kegiatan yang sarat akan makna dan keakraban.
Hari Pertama (Jumat): Dimulai dengan pelatihan Training of Trainers (ToT) “Skema Pelatih Berbasis Kompetensi SKKNI bagi guru SMA/SMK/Asatidz,” sebuah kegiatan yang mencerminkan komitmen alumni dalam pengembangan pendidikan.
Malamnya, acara makan malam bersama menyajikan menu “napak tilas” dari dapur pondok, disusul ramah tamah dengan sajian kopi Bakbo yang menambah keakraban.
Hari Kedua (Sabtu) diawali dengan ziarah ke makam para kyai, sebuah penghormatan kepada para pendahulu yang telah membimbing mereka.
Sajian bakwan ala Ust. Salamun dan kopi pagi menambah cita rasa nostalgia.
Acara inti reuni meliputi pembukaan, tilawah, lagu mars PPWS, sambutan-sambutan dari panitia, ketua Almiba, dewan pembina, dan perwakilan MT/MN.
Diskusi program Almiba, pengukuhan kepengurusan baru, dan pembahasan program kerja juga menjadi agenda penting.
Siangnya, peserta reuni menikmati makan siang dengan menu ayam gepuk Ponorogo, dawet Jabung, dan gorengan.
Hiburan berupa pagelaran Reog Ponorogo dan pertandingan persahabatan sepak bola antara Almiba 34 dan para asatidz semakin memeriahkan suasana.
Malamnya, sarasehan santri MN dengan menampilkan testimoni, slide foto, dan video.
Dalam kesempatan itu, pimpinan pondok menyampaikan, alumni jangan lupa kebiasaan yang baik di pondok untuk tetap diterapkan di masyarakat.
“Kalau dulu itu one alumni one santri sekarang one alumni all show kalau bisa satu alumni satu keluarga juga alumni,” harapnya.
Disusul makan malam dengan menu “napak tilas” dari dapur pondok dan pertemuan dengan para asatidz, dewan pembina, dan kyai pondok.
Penyerahan cendramata Almiba 34 kepada pihak pondok juga dilakukan pada malam hari.
Hari Ketiga (Minggu): Hari terakhir diisi dengan ramah tamah, lomba mars reuni, tukar kado, dan doorprize.
Kejutan spesial dari Almiba 34 juga menjadi momen yang tak terlupakan.
Sebagai puncak acara, ALMIBA 34 menerima penghargaan dari PP HKPW atas keaktifan mereka dalam kegiatan Kajian Pagi Ahad Lagi.
Apresiasi dan Harapan
Ketua Umum Almiba 34, Achmad Nidhomi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada panitia, para donatur, dan sponsor atas suksesnya acara reuni perak ini.
Ia berharap reuni akbar selanjutnya akan lebih baik lagi. Reuni ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi juga menjadi bukti kuatnya silaturahmi dan solidaritas di antara keluarga besar Almiba 34.
“Reuni ini penting dalam rangka untuk menguatkan tali silaturahmi dan mempererat solidaritas antar sesama alumni,” tegasnya.
Semangat ukhuwah islamiyah yang terjalin selama 25 tahun terakhir semakin diperkuat melalui acara ini, menginspirasi generasi selanjutnya untuk tetap menjaga tali persaudaraan.
Tamu Kehormatan
Istimewanya, reuni perak ini kehadiran tokoh-tokoh penting. Seperti pimpinan Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, Majelis Riyasatil Ma’had, HKPW pusat, para asatidz dan wali kelas era 2000-an, Wakil Ketua II DPRD Kota Malang (Trio Agus Purwono), dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau (H. Ahmad Tarmizi).
Termasuk pimpinan Pondok Pesantren Al-Kamal Gombong (Prof. Dr. Azam Syukur Rahmatullah, S.Hi., M.Si., M.A., M.Psi.) semakin menambah khidmat dan prestise acara reuni ini. (mas)