
KAUMAN, Media Ponorogo – SMP Negeri 2 Kauman, di bawah kepemimpinan Drs. Indarto Bandono, M.Pd., terus menorehkan prestasi membanggakan, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Salah satu pencapaian gemilang yang membuat sekolah ini berjaya adalah Grup Reog Singo Sumowicitro.
Grup reog ini bukan sekadar penampil handal, tetapi juga penjaga spirit tanah Bantarangin, cikal bakal kesenian Reog Ponorogo.
Lima kali Singo Sumowicitro mengantarkan SMPN 2 Kauman meraih juara dalam Festival Reog Remaja (FRR).
Perjalanan gemilang ini dimulai pada tahun 2016, saat mereka menjuarai Festival Reog Mini (FRM).
Keberhasilan ini berlanjut dengan tiga kemenangan beruntun di FRM 2018, 2019, dan FRR 2022, sekaligus mempersembahkan piala tetap Suromenggolo.
Pada saat itu piala tetap diterima Drs. Indarto Bandono, M.Pd selaku Kepala SMPN 2 Kauman.
Kemenangan di FRR 2024 kembali memperkuat dominasi Singo Sumowicitro, dengan penghargaan penyaji terbaik.
Piala diserahkan Kang Bupati Sugiri kepada Indarto Bandono kembali.
Meskipun di FRR XXI 2025 meraih Juara II, prestasi ini tetap menjadi kebanggaan tersendiri.
“Alhamdulillah, tahun ini juara II. Tahun depan kami akan berjuang lagi,” ujar Indarto Bandono penuh semangat.
Drs. Indarto Bandono M.Pd, mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi tersebut.
“Terima kasih pada seluruh kru yang sudah luar biasa berjuang menampilkan yang terbaik, tapi kali ini belum beruntung,” ungkapnya.
Keberhasilan Singo Sumowicitro tidak lepas dari latihan intensif selama lima bulan, termasuk masa karantina untuk memperkuat koreografi dan kekompakan tim.
Bagi SMPN 2 Kauman, FRR bukan hanya kompetisi, tetapi juga wahana untuk menumbuhkan kecintaan siswa pada budaya lokal. Reog dijadikan bagian integral dari karakter dan identitas peserta didik.
“Melalui Singo Sumowicitro, kami ingin menanamkan kecintaan siswa pada budaya lokal dan membuktikan bahwa generasi muda mampu menjaga warisan leluhur,” jelas Indarto Bandono.
Komitmen SMPN 2 Kauman terhadap pelestarian seni reog terlihat dari adanya kelas seni khusus yang menampung siswa berbakat.
Hal ini menjamin regenerasi penari reog terus berlanjut. “Regenerasi Insya Allah setiap tahun siap, karena banyak tim reog yang merupakan wajah-wajah baru dan kita mencari bibit-bibit seniman reog sejak mereka duduk di bangku SD, ” tambah Indarto.
Rizwan Miftahul Aji, S.Pd., guru tari SMPN 2 Kauman, berperan penting dalam membimbing dan memotivasi siswa.
Ia menanamkan semangat disiplin, tanggung jawab, dan kekompakan. “Singo Sumowicitro adalah spirit tanah Bantarangin,” tegasnya.
Prestasi Singo Sumowicitro menjadi bukti nyata bahwa sekolah ini tidak hanya fokus pada prestasi akademik.
Tetapi juga mengembangkan potensi siswa di bidang seni budaya, sekaligus menjaga kelestarian warisan budaya lokal dari tanah Bantarangin.
Semoga Singo Sumowicitro terus bersinar dan menginspirasi generasi muda Ponorogo. (mas)