KOTA, Media Ponorogo – Reog Singo Taruno Budoyo SMPN 1 Ponorogo berhasil meraih penyaji terbaik rangking 1 dalam Festival Reog Remaja (FRR) XXI Grebeg Suro Ponorogo tahun 2025.
Atas capaian yang luar biasa gemilang itu, grup reog SMP Negeri yang dinakhodai Imam Saifudin, S.Pd, M.Or berhak memboyong piala bergilir Suromenggolo.
Piala dan penghargaan atas capaian di ajang bergengsi itu diserahkan Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Hj Lisdyarita pada malam penutupan Grebeg Suro di Panggung Megah Alun-Alun Ponorogo, Kamis (26/6/2025).
Istimewanya, prestasi ini semakin lengkap dengan diraihnya juara 1 penata tari terbaik oleh Afif Kurniawan dan juara 1 penata musik terbaik Suwandi, S.Sn. M.Sn.
Imam Saifudin S.Pd M.Or bersyukur dan bangga atas capaian luar biasa yang dipersembahkan group Reog Singo Taruno Budoyo.
Pasalnya bisa menjadi rajanya FRR setelah bersaing dengan puluhan peserta dari grup tingkat SMP/MTs di Ponorogo.
Hebatnya lagi mampu membawa pulang kembali piala Suromenggolo yang sudah lama diimpikan.
“Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur atas prestasi yang diperoleh Reog Singo Taruno Budoyo SMPN 1 Ponorogo. Kami merasa syukur dan bangga atas capaian prestasi yang luar biasa dalam FRR XXI tahun 2025,” ungkap Imam Saifudin, S.Pd, M.Or.
Torehan ini, menurut Imam sapaan akrabnya sesuai ekspektasi berkat persiapan yang matang.
“Sesuai ekspektasi karena kami sudah menyiapkan dan mengupayakan latihan sudah semaksimal mungkin,” sebutnya.
Capaian ini juga karena kerja keras anak-anak dibimbing pelatih yang handal. “Kami siapkan kurang lebih 2,5 bulan dalam rangka membina melatih yang dilaksanakan di grup Reog Taruno Budoyo,” sebutnya.
Bahkan diwali dengan seleksi ketat untuk menyaring siswa-siswi SMP Negeri 1 Ponorogo.
Imam juga sangat apresiasi tim pelatih di bawah Ketua Kontingen Mus Mujiono, S.Sn sehingga perkembangan seni budaya reog di SMPN 1 Ponorogo semakin berprestasi.
“Ini membuktikan bahwa di SMPN 1 Ponorogo, Reog betul-betul merupakan suatu kegiatan ekstra yang harapannya terus diupayakan dengan maksimal lagi,” tandasnya.
Selain berprestasi, capaian ini sekaligus membuktikan SMPN 1 Ponorogo peduli kelestarian reog yang kini sudah diakui Unesco.
“Para siswa, pembina dan pelatih berkomitmen melestarikan seni reog ini sebagai budaya yang bisa menjadikan pembentukan karakter bagi siswa SMPN 1 Ponorogo,” tandasnya.
Pihaknya menjamin regenerasi seniman reog muda berjalan di SMPN 1 Ponorogo. Karena sekolahnya terus mengadakan dan pembinan rutin.
“Dimulai kegiatan ekstra di sekolah dan itu sudah kita laksanakan setiap minggu yang edingnya untuk memberikan pembinaan dan pelatihan,” tandasnya
Ia berharap, Reog Ponorogo yang merupakan budaya adiluhung tetap lestari dan menjadi bagian dari identitas budaya siswa.
Utamanya menjadi media penanaman nilai-nilai luhur dan karakter positif.
Pembinaan ini juga diharapkan dapat meningkatkan apresiasi siswa terhadap seni reog dan memperkuat rasa cinta tanah air.
“Dengan demikian, pembinaan Reog Ponorogo di SMPN 1 Ponorogo tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kesenian, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa yang berbudaya, mencintai tanah air, dan memiliki apresiasi tinggi terhadap seni tradisional,” pungkasnya. (mas)